Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Miras Ciu Oplosan di Bandung Digerebek

Kompas.com - 12/03/2014, 16:43 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah menyita 3 ton minuman keras jenis ciu, Selasa (12/3/2014) sekitar pukul 09.00, jajaran Polrestabes Bandung langsung menyelidiki sebuah gudang yang berada di belakang rumah di Jalan Cisaranten Kulon Nomor 11 RT 06 RW 05 Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Di dalam rumah, polisi mendapati aktivitas pengolahan dan pengemasan minuman keras berjenis ciu.

"Setelah menahan truk berisi 3 ton ciu, kita lakukan pengembangan untuk mengetahui pengolahannya," kata Kepala Polrestabes Bandung Kombes Mashudi di sela-sela penggeledahan.

Mashudi menjelaskan, 3 ton ciu murni yang akan didistribusikan dengan sebuah kendaraan jenis truk boks itu akan dikemas ke dalam sebuah botol kecil. Namun, sebelum dikemas, ciu murni tersebut terlebih dahulu dicampur air mentah dengan takaran yang tidak jelas.

"Jadi, minuman ini separuh ciu, separuh air. Setelah dikemas dalam botol air mineral kecil, kemudian dijual dengan harga Rp 5.000 per botol," ungkap Mashudi.

Selanjutnya, Mashudi mengatakan, ciu yang telah dikemas akan diedarkan ke warung-warung dan kios-kios di seluruh Kota Bandung. Sementara itu, ciu murni yang belum dioplos diketahui berasal dari wilayah Jawa Tengah.

"Ciu murni berasal dari Solo," ujar Mashudi.

Dari hasil pengembangan, polisi menahan satu orang berinisial S yang diketahui sebagai pemilik gudang. Menurut Mashudi, gudang tersebut disewa oleh S, setahun yang lalu.

"Barang bukti di dalam gudang belum dihitung. Jadi, ada kemungkinan bisa lebih dari 3 ton (ciu)," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Rukun Warga (RW) 05 Mulyadi (44) mengatakan, dia bersama warga lainnya tidak mengetahui jika rumah tersebut dijadikan pabrik pembuatan miras oplosan.

"Setahu saya ini dipakai untuk pangkalan angkot. Saya tidak pernah tahu kalau dibuat seperti ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com