Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Semarang Prihatin Ikan Wader Ijo Nyaris Punah

Kompas.com - 11/03/2014, 18:26 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com — Bupati Semarang, Mundjirin mengaku prihatin dengan keberadaan ikan Wader Ijo di danau Rawapening yang semakin langka.

Ia mengimbau kepada nelayan setempat untuk turut menjaga agar salah satu spesies endemik di danau terbesar di pulau Jawa itu tidak punah. Salah satunya dengan mengukur lubang jaring, sehingga anakan ikan Wader tidak ikut terjaring.

“Saya prihatin (dengan kondisi ini), tetapi kenyatannya Wader Ijo memang sangat disukai masyarakat, sehingga ikan itu banyak dicari,” kata Bupati seusai menyebar benih ikan di Rawa Pening bersama PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica di lokasi obyek wisata Bukit Cinta Banyubiru, Selasa (11/3/2014) siang.

Meski memprihatinkan, Bupati belum merasa perlu untuk membuat Perda yang mengatur perburuan ikan di Rawa Pening. Pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada nelayan tentang pembuatan jaring ikan sehingga ikan-ikan kecil tidak ikut terjaring.

“Kalau saya hitung dengan jumlah nelayan sebanyak 1.700 orang, dengan rata-rata tangkapan 1 sampai 2 kilogram, maka penangkapan ikan di Rawa Pening mencapai 3,4 ton per hari. Kalau begitu, ya lama-lama (ikan) habis. Makanya, kita imbau pada nelayan agar mengatur pola penangkapan serta jaring disesuaikan agar ikan kecil tidak terjaring,” katanya.

Menurut Bupati, laju sedimentasi dan pertumbuhan eceng gondok yang tinggi di Rawa Pening telah mengakibatkan habitat dan ekosistem di danau itu semakin tidak bagus. Selain itu, ada juga ikan di Rawa Pening yang tidak bisa berkembang biak secara alami, seperti ikan Grasskap.

“Satu sisi kebutuhan meningkat, tetapi produksi ikan defisit. Akhirnya kita masih beli ikan dari mana-mana. Bahkan informasinya udang rawa juga sudah tidak ada lagi, karena yang kecil-kecil juga diambil untuk digoreng,” ungkapnya.

Sebelumnya dikabarkan, sebuah riset yang diadakan oleh Dinas Perikanan setempat menyebutkan, populasi ikan Wader Ijo yang merupakan ikan khas atau endemik di Rawa Pening tak kurang dari 10 persen dari jumlah populasi ikan di Rawa Pening saat ini.

Menurut riset ini, analisa penyebab semakin langkanya ikan Wader Ijo ini, di antaranya karena faktor persaingan atau kompetisi dengan ikan-ikan baru dalam mencari makan. Ikan Wajo kalah saing dengan ikan jenis baru yang bukan asli Rawa Pening seperti ikan pemakan eceng gondok (grass carp), gurami, nila dan lele.

Selain akibat ekspansi ikan baru, penyebab lain terancam punahnya ikan Wader Wajo ini karena masih maraknya pemakaian jaring kecil oleh para nelayan. Akibatnya, ikan yang masih kecil tidak dapat berkembang biak.

Menindaklanjuti riset kecil tersebut, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang akan melakukan kerja sama dengan pakar perikanan dari Universitas Diponegoro guna memastikan jumlah populasi ikan Wader Ijo ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com