Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Guru di Jakarta "Punya Hati"

Kompas.com - 10/03/2014, 10:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kualitas sekolah menegah kejuruan negeri (SMKN) di Jakarta telah mengalami peningkatan. Karena itu, kata dia, wajar jika banyak kepala SMKN definitif yang lolos lelang jabatan.

"Memang fakta begitu. SMK kita memang bagus," ucap Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (10/3/2014).

Basuki menjelaskan, para kepala SMKN definitif yang tidak lolos akan dievaluasi. Hasil evaluasi akan menentukan apakah mereka masih layak mengajar atau tidak. Jika dinilai tidak lagi memiliki semangat untuk mengajar, mereka itu akan dipindahkan ke instansi lain.

"Di evaluasi nanti kita akan tahu, ada berapa banyak sih yang 'punya hati' mau jadi guru. Kalau tidak ada hati jadi guru pindahkan saja ke dinas yang lain. Dinas sosial kek, rusun kek," ujarnya.

Basuki berharap, kebijakan tersebut bisa meningkatkan mutu pendidikan di ibu kota. Ia yakin, ke depannya tidak ada lagi guru yang malas mengajar dan kepala sekolah yang lebih fokus mengurusi proyek pembangunan.

"Banyak sekolah yang gurunya malas masuk lho, jadi pakai guru les dari luar," kata Basuki.

"Kepala sekolah juga lebih banyak (mengurus) proyek. Masa kepala sekolah lebih banyak ngurusin proyek pembangunan, ya masalah," tukasnya.

Seperti diberitakan, sebanyak 70,97 persen Kepala SMKN definitif dinyatakan lulus seleksi lelang jabatan yang dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dengan demikian, hampir sebagian besar kepala SMK di Jakarta masih akan diisi wajah-wajah lama.

Hal itu bertolak belakang dengan hasil seleksi lelang jabatan kepala sekolah menengah atas negeri (SMAN), yakni hanya 31,85 persen kepala SMAN definitif yang lolos. Jadi, nantinya posisi kepala SMAN akan lebih banyak diisi oleh wajah-wajah baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com