Wawan ketika di Mapolres Kendal, kepada wartawan, mengaku dendam dan kecewa kepada Rafidhatul karena berselingkuh dan melecehkan orangtuanya.
Selama ini Wawan bersembunyi di Perumahan Valencia, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dan bekerja sebagai buruh bangunan. Uang yang ia pakai untuk melarikan diri didapat dari hasil menggadaikan motor milik korban kepada seseorang di Pati.
Mayat Rafidhatul ditemukan oleh pencari pakan ternak pada 15 Januari silam di hutan Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan. Mayat tersebut sudah membusuk.
Polisi yang kemudian turun tangan menyimpulkan mayat itu sudah teronggok di sana selama tiga hari. Dari hasil penyelidikan didapatkan nama Rafidhatul Khairoh yang sudah hampir seminggu hilang.
"Dia datang ke rumah saya, lalu saya ajak jalan-jalan ke Wisata Nglimut. Dari rumah, saya sudah bawa pisau. Waktu itu baru dendam saja. Lalu saya juga kecewa karena dia menolak dicium," ungkap Wawan, Jumat (28/2/2014).
Seusai jalan-jalan, Wawan mengajak Rafidhatul ke hutan Darupono. Mereka berencana bercumbu di sana. Namun, di lokasi Rafidhatul justru menolak.
Saat itulah Wawan emosi dan menghunjamkan 16 tusukan ke tubuh Rafidhatul. Melihat korban masih hidup, Wawan lalu pergi membeli bensin untuk membakar korban demi menghilangkan jejak.
"Saya sempat membuang pisau ke sungai, lalu beli bensin seliter dan saya siramkan ke dada dan wajahnya. Saya sempat melihat dia menarik napas saat terbakar," tutur pemuda asli Kaliwungu ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.