Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Hibahkan Mesin Penghancur Sampah ke Kota Bandung

Kompas.com - 21/02/2014, 16:28 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bandung segera memiliki mesin penghancur sampah raksasa berteknologi biodigester dengan mengandalkan bakteri penghancur sampah.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mesin biodigester penghancur sampah raksasa tersebut merupakan hibah dari Asian Development Bank (ADB). Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, Kota Bandung diproyeksikan menjadi contoh dalam mengembangkan mesin tersebut.

"Asian Development Bank juga mendukung (program zero waste home) dengan menghibahkan percontohan biodigester raksasa di sebelah pasar induk Gedebage," kata Emil di Blitz Megaplex Paris van Java, Sukajadi, Kota Bandung, Jumat (21/2/2014).

Emil menambahkan, mesin tersebut merupakan hasil produksi lokal yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjadjaran. Ia berharap, biodegester sampah raksasa tersebut bisa segera dibangun di lahan yang telah disediakan oleh Pemkot Bandung.

"Suratnya sudah ditandatangani, tanahnya dari kita (Pemkot Bandung). Dananya melalui dana hibah ADB," ucapnya.

"Kemungkinan dalam waktu sampai dua bulan ke depan tempat biodigester raksasa ini sudah bisa terbangun," aku Emil.

Sebenarnya, lanjut Emil, pengembangan mesin penghancur sampah dengan teknologi biodigester tidak terlalu rumit. Dia berharap, biodegester tidak hanya sebagai solusi pembuangan sampah akhir saja, tetapi bisa juga dikembangkan secara mikro di level rukun tetangga (RT).

Menurut Emil, Pemkot Bandung juga tengah menggalakkan program zero waste home sehingga sampah organik rumah tangga bisa habis di level RT dengan mesin biodigester kecil. Biodigester kecil tersebut pun sudah dijalankan di daerah Cibangkong. "Sebenarnya gampang, hanya pembiakan bakteri dan disediakan wadahnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com