"Ini gara-gara angkutan batu bara dari Sumatera Selatan yang sering melintasi jalan kami hingga terjadi kerusakan dimana-mana, dan ini salah satu akibat lainnya fatal," kata Ali Rahman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengeluarkan aturan tentang truk angkutan batu bara yang melintasi jalan di Lampung. Namun, aturan itu tidak diindahkan oleh pengusaha. Beberapa kali tim gabungan melakukan razia truk bermuatan batu bara, namun pengusaha, tambahnya, tetap melintasi jalan tersebut dengan cara sembunyi-sembuyi.
Sementara itu, upaya mengatasi jembatan Terbanggi Besar yang semula melengkung hingga ambles dan kini akhirnya terputus, Dinas Bina Marga melakukan pemasangan sementara jembatan rangkap baja.
"Rangkap baja itu kami ambil dari Suoh, Lampung Barat yang beberapa waktu lalu putus akibat tergerus arus sungai yang tinggi," katanya.
Untuk sementara waktu, sambil menunggu tanggapan dari pemerintah pusat, arus Lintas Tengah, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ditutup total.
"Pengguna jalan sementara dialihkan ke Lingkar Bandarjaya, Lampung Tengah," ujar Ali Rahman.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi jalan alternatif rusak parah, karena itu ia berjanji secepatnya akan memperbaiki jalan alternatif yang bergelombang tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.