Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kefamenanu Keluhkan Lonjakan Tagihan Listrik

Kompas.com - 16/01/2014, 07:20 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Tagihan listrik sejumlah warga pemakai listrik pasca-bayar di Kefamenanu, Kabupaten Timor Timur Utara, Nusa Tenggara Timur, tiba-tiba melonjak. Warga pun mengeluhkan lonjakan yang sampai ratusan ribu rupiah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

“Tadi pagi, waktu saya mau bayar listrik di PLN Unit Kefamenanu, petugas kasir menyebutkan tarif yang harus saya bayar Rp 520.000. Padahal bulan-bulan sebelumnya tarifnya paling tinggi Rp 160.000," tutur Philipus, salah satu warga Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, yang kaget dengan lonjakan tarif itu, Rabu (15/1/2014).

Menurut Philipus, tak ada perubahan dalam pemakaian listrik di rumahnya yang berdaya 1.300 Watt, dibandingkan bulan-bulan lalu. ”Kami ini hanya petani biasa, sehingga tarif seperti itu sangat membebani,” kata dia. Philipus mengatakan lonjakan tinggi tarif listrik ini baru terjadi sekitar tiga bulan terakhir.

Keluhan serupa juga disampaikan Rita Heba, yang mengaku harus membayar tarif listrik berlipat kali dalam empat bulan terakhir. ”Awalnya saya hanya bayar Rp 60.000 saja, namun sekarang setiap bulan saya harus bayar Rp 160.000," tutur dia, Rabu.

Menurut Rita, kenaikan tarif ini aneh. Apalagi sepanjang bulan lalu terjadi banyak pemadaman listrik di wilayahnya tetapi tarif yang ditagihkan justru berlipat. "Ini sepertinya ada permainan dari PLN,” tuding dia.

Dihubungi secara terpisah, Kepala PLN Ranting Kefamenanu, Anang Taufiqi, mengatakan tak ada perubahan ketentuan soal tarif listrik. Dia mengatakan semua tagihan berdasarkan besaran daya listrik yang dipakai pelanggan, diukur dari kWh-meter. ”Setiap pembayaran tarif listrik berdasarkan kWh-meter sehingga kalau terteranya seperti itu ya bayarnya begitu,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com