Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakau Pun Menikah...

Kompas.com - 26/12/2013, 03:19 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Bahkan pohon tembakau pun bisa mendapat pesta meriah saat dinikahkan. Pernikahan tembakau dengan pesta laiknya hajatan manusia ini adalah ritual warga Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

"Tanaman tembakau merupakan tumpuan ekonomi warga Gopaan. Dengan ritual ini kami berharap tanaman tembakau di dusun kami melimpah, beranak pinak menghasilkan tanaman yang berkualitas baik," kata pemimpin ritual, Agus, Rabu (25/12/2013).

Ritual tersebut menurut warga setempat juga merupakan wujud syukur atas rezeki yang datang melalui tembakau. Digelar di Sendang Piwakan, ritual digelar bersamaan dengan tradisi Merti Dusun, sebuah tradisi pembersihan desa.

Kegiatan berlangsung sejak Selasa (24/12/2013). Pesertanya adalah para petani tembakau, perajang tembakau, warga setempat, dan seniman Paguyuban Rumah Seni Merapi.

Rangkaian kegiatan diawali dengan mengarak sepasang tanaman tembakau, jantan dan betina, bersama gunungan hasil bumi seperti sayur dan buah-buahan. Berbaris di belakangnya adalah rombongan para seniman, yakni para pelaku seni tradisional soreng, warok, dan kuda lumping.

Arak-arakan berjalan mengitari Dusun Gopaan diiringi gamelan. Perjalanan berakhir di Sendang Piwakan. Di sendang, sepasang tanaman tembakau dipertemukan. Pemimpin ritual pun membacakan doa.

Di sendang ini terdapat lokasi pertapaan yang diyakini warga sebagai pesanggrahan Kyai Gopaan, leluhur desa. Mengakhiri ritual, sepasang tanaman tembakau tersebut kemudian ditanam di tugu masuk dusun.

Agus mengatakan ritual biasanya digelar setiap musim panen. Namun sekarang ritual rencananya akan digelar menjelang musim tanam. Tradisi serupa digelar pula di daerah lain yang juga menanam tembakau.

Kepala Dusun Gopaan, Sugitno, menambahkan ritual ini dilanjutkan dengan gelar pertunjukan kesenian tradisional. Tampil dalam gelaran itu mulai kesenian sorean, kuda lumping, topeng ireng, hingga wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Semar Bangun Kahyangan.

"Harapan kami tradisi ini bisa dilestarikan dan membawa berkah bagi warga yang mayoritas adalah petani tembakau," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com