Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rekor" Baru, Pamekasan Kekurangan Tembakau 20.000 Ton

Kompas.com - 19/09/2013, 10:45 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Tahun ini, sejumlah perwakilan pabrik rokok di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengaku mengalami kekurangan tembakau dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan minimnya produksi tembakau petani.

Seperti yang telah diberitakan, para petani mengalami gagal panen akibat anomali cuaca sejak awal penanaman tembakau bulan April silam.

Total kebutuhan tembakau dari masing-masing perwakilan pabrikan rokok yang sudah disepakati dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan mencapai 22.779 ton. Sementara produksi tembakau tahun ini hanya 2.500 ton, dari jumlah lahan yang tersisa, yakni 5.000 hektar.

Hendradi, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Kamis (19/9/2013), mengatakan, sedikitnya produksi tembakau tahun ini membuat tembakau yang ada akan diperebutkan gudang perwakilan rokok.

Produksi yang ada, yakni 2.500 ton, tidak mencukupi kebutuhan satu gudang saja. Dijelaskan Hendradi, potensi rebutan tembakau itu misalnya dilihat dari kebutuhan PT Djarum yang membutuhkan 7.000 ton, Gudang Garam 40.000 ton, PT Sampoerna 9.000 ton, Bentoel 9.000 ton, dan perwakilan rokok-rokok kecil 5.000 ton.

"Kita tidak tahu dari mana para perwakilan perusahaan rokok itu bisa memperoleh kebutuhan tembakau. Di Pamekasan sendiri, produksinya sangat minim. Padahal, sentra tanaman tembakau di Madura adalah Pamekasan," ungkap Hendradi.

Ditegaskan Hendradi, mendatangkan tembakau dari luar daerah seperti dari Jawa tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan tembakau. Pasalnya, Kabupaten Pamekasan memiliki Peraturan Daerah tentang Tata Niaga Tembakau. Dalam Perda, diatur tentang larangan masuknya tembakau luar daerah.

Pemkab Pamekasan sendiri jauh-jauh hari sudah mematok kebutuhan tembakau tahun ini bisa dipenuhi sampai 95 persen. Namun, itu dilakukan sebelum anomali cuaca terjadi.

Luas lahan yang ditanami seluruh Pamekasan mencapai 31.000 hektar dengan produksi rata-rata per hektar 650 kilogram. Namun, saat ini kondisinya berbalik. Lahan yang tersisa hanya 5.000 hektar dengan produksi rata-rata 500 kilogram per hektar.

"Baru tahun ini Pamekasan kekurangan tembakau. Beberapa tahun sebelumnya tidak pernah terjadi," ungkap Hendradi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com