Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Piala Dunia, Bendera Asing Dilarang Berkibar di Polewali

Kompas.com - 13/12/2013, 17:47 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Pengibaran bendera negara-negara asing peserta piala dunia yang selalu marak dipasang di rumah-rumah penduduk di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menjelang peristiwa besar itu memang bukan dimaksudkan sebagai gerakan separatisme. Bendera itu dikibarkan pencinta sepak bola hanya untuk menunjukkan ekspresi kecintaan mereka kepada pemain bola yang kebetulan berasal dari negara bersangkutan.

Namun, untuk waktu yang akan datang, pengibaran bendera-bendera asing kemungkinan bakal dilarang keras. Hal ini ditegaskan Komandan Kodim (Dandim) Polewali Mandar, Letkol Infanteri Yudhi Murfi, ketika menjadi narasumber dalam dialog tentang wawasan kebangsaan yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat di kantor Kodim 1402 Polewali Mandar, Jumat (13/12/2013).

"Mencintai bola atau olahraga apa pun boleh saja, namun tidak diperkenankan mendirikan bendera negara asing di dalam negeri dengan alasan kecintaan atau fanatisme kepada bintang olahraga negera asing," tegas Yudhi.

Praktik pengibaran bendera asing di rumah-rumah warga seperti ini, menurut Yudhi, sangat memiriskan hati. Tak satu pun bendera merah putih yang berdiri. Kalaupun ada, ukurannya sangat kecil. Itu pun kondisinya sudah lusuh dan robek.

Kondisi ini, kata Yudhi, bisa mendegradasi semangat nasionalisme serta kesadaran bangsa dan generasi muda terhadap wawasan kebangsaan yang diakuinya makin memudar belakangan ini.

Yudhi bahkan mendesak Bupati Polewali Mandar Ali Baal Masdar yang juga menjadi narasumber dalam dialog ini untuk mengantisipasi maraknya pengibaran bendera asing di Polewali Mandar menjelang Piala Dunia 2014 mendatang.

“Terutama menjelang Piala Dunia 2014 di Brasil mendatang, saya harap Bupati bisa mengantisipasi maraknya pengibaran bendera-bendera asing di Polewali. Ini tidak boleh. Tidak boleh ada bendera asing berkibar di dalam negeri,” tegas Dandim Letkol Infanteri Yudhi Murfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com