Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dikeroyok Anggota Brimob, Guru SD Muntah-muntah

Kompas.com - 20/11/2013, 22:02 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


BONE, KOMPAS.com - Yusuf (51), seorang guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dilarikan ke rumah sakit setelah dikeroyok oleh sejumlah oknum anggota Brimob. Peristiwa ini diduga dipicu persoalan suara bising sepeda motor yang dikendarai oleh korban.

Peristiwa itu terjadi di salah satu bengkel sepeda motor di Jalan Veteran, Kelurahan Watampone, Kecamatan Taneteriattang, Rabu (20/11/2013) sekitar pukul 15.45 Wita. Saat itu Yusuf yang merupakan guru SD Inpres 73 Bajoe, meninggalkan rumahnya di Jalan Kesehatan, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Taneteriattang Timur bersama anaknya, Yusran (17) untuk memperbaiki sepeda motor yang rusak.

Diduga, saat melintas di depan Markas Brimob, terjadi persinggungan antara korban dengan para pelaku. Pelaku yang diketahui membuntuti Yusuf ke Jalan Veteran langsung menghajar korban di hadapan anaknya, Yusran.

"Katanya hampir ditabrak, tapi tidak ada. Dan ada sekitar 20 orang tadi datang pakai seragam," kata Yusuf.

Pengoroyokan yang berlangsung di dalam bengkel ini mengakibatkan korban pingsan hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru untuk mendapatkan perawatan intensif. Yusuf menderita luka robek di bibir serta terus mengalami muntah-muntah. Sementara anaknya yang menyaksikan insiden pengeroyokan ini tampak shock di samping orangtuanya yang terbaring lemas.

"Yang datang memang ada 20 orang pakai seregam Brimob. Tapi yang memukul cuma empat orang saya lihat," kata Yusran.

Sementara itu, hingga saat ini pihak Detasemen Brimob belum memberikan tanggapan secara resmi terkait peristiwa ini. Telepon seluler milik Kepala Detasemen setempat tidak diangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com