Bagi keluarga petani yang sederhana itu, mempunyai anak sebengal Cepi Mubarok, si tukang buat onar di kampung adalah sebuah mimpi buruk. Puncaknya, pada Kamis pekan lalu, Cepi berulah lagi dan hendak membunuh adiknya. Cepi melakukan hal itu karena dalam kondisi mabuk.
Keluarga yang tak tahan dengan perilaku Cepi, meringkus pemuda itu dan mengikatnya dengan tali. Bermaksud memberi pelajaran, Cepi disekap di sebuah goa di belakang rumah. Memang sudah nasib buruk bagi Cepi, dua jam berselang, ia didapati sudah tak bernyawa. Entah malu atau takut berurusan dengan hukum, keluarga Idom diam-diam menguburkan jasad Cepi di tengah persawahan. Hingga akhirnya rahasia pembunuhan itu tercium aparat.
"Itu sementara kronologi berdasarkan keterangan para saksi dan juga tersangka. Terungkapnya kasus ini, berawal dari laporan warga soal makam misterius di tengah sawah," kata AKP Haris Gunawan, Kapolsek Bungbulang, di sela pembongkaran makam oleh tim DVI Polres Garut, Kamis (31/11/2013) siang.
Proses pembongkaran makam misterius tersebut tak luput dari perhatian puluhan warga Kampung Godog, meski bau busuk menebar di sekitar lokasi pembongkaran. Setelah mengetahui identitas mayat tersebut sebagai pemuda bernama Cepi Mubarok, polisi segera menangkap Idom, ayah korban.
Tim DVI Polres Garut pun langsung melakukan otopsi di tempat untuk mengetahui penyebab kematian korban. "Kami langsung memanggil sejumlah saksi dari pihak keluarga begitu tahu identitas korban. Kemudian Idom, ayah korban kami amankan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.