Suara terbanyak kedua diraih Luhut Matondang-Maradu Gading Lingga sebanyak 47.345 suara atau 31,94 persen, diikuti Parlemen Sinaga-Reinfil Capah meraih 41. 529 atau 28,01 persen dan Passiona Sihombing-Insanuddin Lingga mendulang 5.623 atau 3,79 persen.
Hasil ini diperoleh dalam rapat pleno KPUD Dairi dipimpin Veryanto Sitohang berlangsung di Balai Budaya Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Rabu (16/10/2013).
Disebutkan, Johnny-Irwansyah unggul di 10 kecamatan, beberapa di antaranya Siempat Nempu Hulu, Tigalingga, Parbuluan dan Berampu. Luhut –Maradu menang di empat kecamatan yakni Tanah Pinem, Silima Pungga-pungga, Silahisabungan dan Sumbul.
Selanjutnya, Parlemen-Reinfil memetik angka tertinggi di Sidikalang. Passiona-Insanuddin tidak unggul di satu wilayah pun. Suara usungan PDI Perjuangan itu anjlok di semua daerah pemilihan.
Rapat pleno dihadiri unsur pimpinan daerah, Panwaslu dan saksi. Sejumlah pasukan bersenjata disiagakan. Seratusan lebih warga diduga penentang hasil pilkada memantau di luar rapat pleno.
Dari empat saksi, hanya satu orang membubuhkan tanda tangan di berita acara. Tiga lainnya menolak. Mereka menyatakan menolak rekapitulasi lantaran dianggap sarat masalah serta tidak mencerminkan demokrasi.
Mereka menilai KPUD tidak taat azas serta tidak memegang prinsip demokrasi. Dahlan Sianturi, salah seorang saksi bahkan sempat melontarkan protes keras namun tak direspon penyelenggara. Mereka mempertanyakan berapa sesungguhnya jumlah surat suara yang dicetak. Sebab, dasar pencetakan sangat berhubungan dengan daftar pemilih tetap (DPT).
“Jawab dulu itu? Kalau tak bisa menjawab, bilang aja? Atau sudah tuli?” ujar Dahlan.
Saksi lainnya, Robert Manalu menyebut, sejumlah pejabat dan pegawai negeri terlibat berkampanye untuk kandidat tertentu. Di samping itu, dalam pemeriksaan logistik ke Kecamatan Siempat Nempu, saksi tidak dilibatkan.
Johnny Sitohang kepada wartawan mengaku, kecewa dengan perolehan suara. Menurutnya, dirinya banyak dirugikan. Kalau mau adil, dia akan mendapat raihan suara hingga 60 persen. Itu didasarkan atas komunikasi intensif dan frekuensi kunjungan kerja ke desa selama hampir lima tahun.
"Dari berbagai penggalangan, idealnya minimal 60 persen. Tapi apapun hasilnya, kita akan tetap memberikan pelayanan dan pembangunan ke depan secara setara," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.