"Waktu itu saya mengendarai motor. Suasana di sekitar situ agak gelap. Ada motor lainnya juga yang berpapasan. Saya kira mereka melempar batu, tetapi sebuah panah wayer menancap di tangan saya," ujar Windi sambil memperlihatkan luka di tangannya ketika ditemui saat membuat laporan polisi di Polresta Manado.
Windi mengaku tidak mengetahui persis pelaku yang memanah dirinya. Dia pun tidak menyangka menjadi korban panah wayer. "Saya tidak tahu, dan saya rasa saya tidak bermasalah dengan orang lain, mengapa saya yang harus kena panah itu," keluh Windi.
Panah wayer adalah anak panah berukuran 6 hingga 7 centimeter terbuat dari besi. Anak panah ini ditembakkan dengan cara dilontarkan mirip ketapel. Panah wayer juga sering digunakan dalam tawuran.
Kini polisi sedang menangani laporan tersebut untuk mencari dan menangkap pelaku. Di beberapa lokasi di Manado, rawan panah wayer yang sering digunakan untuk tindak kriminal. Beberapa waktu lalu, seorang pemuda tewas dengan panah wayer menancap di tubuhnya saat berselisih paham dengan sesama rekannya di ruas Jalan Samratulangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.