Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampung Daerah Endemis Rabies Tertinggi

Kompas.com - 03/09/2013, 21:48 WIB

Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

Lihat Foto

Menyuntik - Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Rita Kusriastuti (kanan) sedang menyuntikkan vaksin anti rabies kepada Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Pujiatmoko (kiri), di sela Pencanangan Flores-Lembata Bebas Rabies 2017, Selasa (9/10/2012), di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pencanangan tersebut digelar dalam acara puncak peringatan Hari Rabies Sedunia (HRS). Di Indonesia, peringatan HRS telah digelar empat kali, sebelumnya tahun 2009-2011 digelar di Bali, dan kali ini di NTT dengan tema "Tokoh Agama Peduli Rabies". (KOMPAS/SAMUEL OKTORA)

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Provinsi Lampung menyatakan daerahnya merupakan endemis penyakit rabies tertinggi di Indonesia. Karena itu, Disnak Lampung sudah menyebarkan 51.500 vaksin rabies yang tersebar di seluruh puskeswan selama bulan September.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Arsyad mengatakan, dalam kurun sepuluh tahun terakhir, terdapat 45 orang meninggal dan 10 ribu kasus orang terkena gigitan hewan rabies.

"Angka tertinggi kematian pada manusia akibat rabies terjadi pada tahun 2007 dan tahun 2013," kata Arsyad di Bandar Lampung, Selasa (3/9/2013).

Populasi terbanyak hewan berpotensi rabies adalah di Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung, Metro, Pesisir Barat dan Lampung Tengah.

Arsyad memperkirakan, populasi anjing dan kucing di Provinsi Lampung mencapai 113.000 ekor anjing dan kucing liar.

"Pada hewan tersebut kami akan memberikan vaksin rabies yang mana kegiatan itu difokuskan di tempat-tempat pembuangan sampah dan beberapa tempat yang berpontensi berkumpulnya hewan itu," ujar dia.

Bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan, tambahnya, dapat segera mengunjungi puskeswan terdekat atau dinas peternakan di kabupaten/kota masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.