Warga harus memilih pemimpin yang bersih dari korupsi dan jujur serta adil. Hal itu disampaikan Hasyim kepada wartawan, seusai mencoblos bersama istrinya di TPS 26 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (29/8/2013).
Hasyim mengaku memberikan hak pilihnya karena menginginkan Jatim dipimpin oleh orang yang jujur. "Tidak hanya bisa bermain saja," katanya.
Pemimpin yang benar katanya, akan bisa membawa Jatim lebih makmur, adil, dan berkah. "Karena, posisi Gubernur Jawa Timur bukan hanya sekadar jabatan. Namun sebagai langkah awal untuk perbaikan Jatim. Saya berharap, Jatim harus dibersihkan dari aroma politik kotor," tegasnya.
"Jangan pilih pemimpin yang mencuri uang negara untuk mencuri suara rakyat. Jika pemimpinnya sudah menggunakan cara salah, memimpinnya tak akan benar," tegasnya lagi.
Jika mengambil uang negara untuk membiayai kampanye, tambahnya, dan terpilih, orang tersebut akan mengambil uang negara untuk mengembalikan modal kampanyenya. "Itu yang terjadi di Jawa Timur. Mari niati Pilgub Jatim ini, tidak sekadar jabatan," katanya.
Demi memperbaiki moralitas masyarakat, praktik politik uang harus dihapuskan. "Kembalikan perdagangan politik ke perjuangan politik. Ekonomi memang harus dibangun karena hak rakyat," kata Hasyim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.