Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Dilecehkan, Jokowi Bagi Kunci Sukses untuk Bambang DH

Kompas.com - 18/08/2013, 22:40 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berbagi kiat sukses memenangi pemilihan kepala daerah kepada calon gubernur Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani melakukan perubahan.

Jokowi hadir sebagai juru kampanye untuk Bambang di Lapangan Babadan, Ponorogo, Jatim, Minggu (18/8/2013) petang. Dalam pidato kampanye untuk pasangan Bambang DH-Said Abdullah ini, Jokowi menceritakan sejumlah halangan, rintangan, hingga cemoohan dari sejumlah orang saat awal dirinya menjadi calon gubernur DKI Jakarta tahun lalu. Pria yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo itu menceritakan, saat itu dirinya ditarik secara mendadak untuk maju sebagai caguba.

Setelah resmi menjadi cagub, Jokowi mengakui banyak orang yang meragukan kemampuannya dalam pertarungan memperebutkan DKI-1. Bahkan ada yang melecehkannya karena kondisi fisiknya yang kurus dan kurang meyakinkan. Selain itu, banyak pula yang memandangnya sebelah mata karena Jokowi berkampanye tanpa modal besar. Setiap kali blusukan, Jokowi tidak pernah membagi-bagikan uang kepada warga.

"Jadi, sudah body kurus kerempeng, duit enggak ada, jaringan juga enggak punya," katanya.

Meski demikian, Jokowi tidak patah arang. Ia mengaku justru terpecut untuk membuktikan dirinya siap bertarung dengan cagub DKI. "Saya memang tidak punya ketiganya. Tapi, kalau mau perubahan, semua bisa dilakukan," katanya.

Ditertawakan

Tidak hanya warga yang memandang sebelah mata terhadap Jokowi. Lembaga survei pun tidak memperhitungkan kekuatannya sebagai cagub. Ia menuturkan, dua hari sebelum hari pencoblosan putara pertama, ia ditanya oleh seseorang dari lembaga survei tentang target persentase perolehan suaranya. Waktu itu Jokowi menyebutkan persentase 38-43 persen dan menjadi pemenang. "Eh, saya malah ditertawai. Mereka meremehkan saya sekali," tuturnya.

Menurut Jokowi, orang-orang yang mencemooh dan meragukan dirinya itu terheran-heran saat hasil pemungutan dan penghitungan suara justru menempatkannya sebagai cagub di posisi pertama dengan 43 persen. "Saya ditanya ilmunya apa? Saya jawab, enggak pakai ilmu, cuma datang ke masyarakat, sering datang ke RT/RW, catat kalkulasi semuanya," katanya.

Meski hasil perolehan suara Jokowi di pilkada putaran pertama cukup mengejutkan, partai politik lain tak memberinya dukungan sedikit pun pada pilkada putaran kedua. Meski demikian, Jokowi sama tidak surut semangat meski partai pendukungnya hanya memiliki 17 persen di DPRD DKI. Adapun partai-partai lawan, jika digabungkan, memiliki kekuatan 83 persen. Namun, dengan usahanya, Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama akhirnya mampu mengalahkan cagub incumbent.

"Hasilnya kami menang dengan 54 persen. Dari 17 ke 54 persen, dari mana itu bisa? Itu karena masyarakat ingin perubahan," kata Jokowi yang mengenakan baju dan blangkon Reog Ponorogo.

Berbekal pengalamannya itu, Jokowi meyakinkan warga yang hadir dalam kampanye tersebut untuk memilih Bambang-Said. Ia menilai Bambang memiliki keberanian untuk melakukan perubahan. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan program pemberian Rp 500 juta ke setiap desa per tahun.

"Kalau pemimpin sudah bisa kasih program Rp 500 juta per desa, itu keputusan yang luar biasa. Pasti (program) itu akan bisa dilaksanakan jika betul-betul," ujarnya.

Menanggapi pidato kampanye Jokowi itu, Bambang menyatakan optimistis untuk bertarung dalam Pilkada Jatim kali ini. Ia menyebut Jokowi sebagai contoh nyata bahwa siapa pun bisa menang asalkan berani melakukan perubahan.

"Dia (Jokowi) juga sudah terbukti, meski kepemimpinan tidak berapa lama, dia bersama masyarakat bisa melakukan perubahan-perubahan di Jakarta," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com