Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Bangka Belitung KA Tajuddin menyatakan, informasi Eko wafat diterima sekitar pukul 00.35. "Kami menerima kabar dari keluarga yang mendampingi di Jakarta," ujarnya ketika dihubungi dari Batam, Kepulauan Riau.
Tajuddin bersama sebagian pejabat dan pegawai Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah berkumpul di rumah Eko di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. "Jenazah direncanakan tiba Selasa pagi lalu dimakamkan di Kelapa (Kabupaten Bangka) siang hari," ujarnya.
Eko diketahui sakit sejak setahun terakhir. Ayah dua anak itu harus bolak-balik Bangka Belitung-Jakarta-Yogyakarta untuk perawatan kesehatan. Sebagian besar perawatan berupa cuci darah dilakukan di Yogyakarta.
Perawatan Eko berakhir pada Selasa dini hari di RS MMC Kuningan, Jakarta. Eko masuk rumah sakit itu pada Senin siang. Suami Noorhari Astuti itu menghabiskan lebih dari setahun masa jabatan keduanya untuk perawatan kesehatan.
Biografi
Eko dilantik untuk kedua kalinya sebagai Gubernur Kepulauan Babel pada April 2012. Di masa jabatan kedua, Eko berpasangan dengan Rustam Effendi.
Sebelum menjadi Gubernur Babel pada 2007, Eko adalah Bupati Bangka. Dia memegang posisi itu sejak Bangka Belitung masih menjadi bagian dari Sumatera Selatan.
Dalam posisinya sebagai bupati, Eko turut berperan membentuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak 1998. Provinsi itu akhirnya resmi berdiri pada tahun 2000.
Selain menjadi pejabat sipil, Eko lama bertugas di TNI AL. Pria yang masuk TNI AL setelah merampungkan kuliah di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada 1980 itu pensiun dengan pangkal Kolonel pada 1998. Karier militernya lebih banyak dihabiskan di Dinas Hidrooseanografi TNI AL.
Selama menjadi prajurit TNI AL, pendidikan yang pernah diikutinya antara lain dari Australia Familirization di Melbourne dan Basic Hydrographic Course di Sidney pada 1983. Eko juga menyelesaikan pendidikan pascasarjana bidang fisika laut di Flinder University of South Australia di Adelaide pada 1992.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.