Wanita tua yang terlihat keletihan ini mencoba bertanya kepada setiap orang yang ditemuinya. "Oma sudah datang dari jam 8 tadi pagi, tapi oma tidak dapat kartu itu," keluhnya kepada sejumlah wartawan.
Seorang wartawan stasiun televisi nasional yang merasa iba melihat Oma Non yang kakinya pincang tersebut mencoba membawa Oma Non menemui lurah.
Penjelasan lurah membuat Non Pakasi harus pulang dengan kecewa. Menurut Lurah Pakowa Stanly Tombokan, Non Pakasi tidak termasuk dalam 183 warganya yang masuk dalam daftar penerima BLSM.
"Kami juga hanya menerima data ini langsung dari Kantor Pos, jadi ya kami hanya bisa menyalurkan dana tersebut kepada nama yang ada dalam daftar itu," ujar Stanly.
Selain di Kelurahan Pakowa, penyaluran dana BLSM siang itu juga dilakukan di Kelurahan Bumi Nyiur. Petugas dari Kantor Pos langsung membayarkan pemegang KPS dana BLSM sebesar Rp 300.000 untuk dua bulan.
Sementara itu, beberapa warga yang ditemui di Kantor Pos Manado merasa kecewa karena mereka yang datang membawa KPS ditolak oleh Kantor Pos ketika hendak mencairkan.
"Kepala lingkungan menyuruh kami mencairkan di kantor pos, tapi petugas di sini bilang pencairan di masing-masing kelurahan," keluh Altje Kaeng (46), warga Wanea yang memperoleh KPS, Kamis kemarin.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Kantor Pos Manado Purgiyanto mengaku memakai pola komunitas dalam menyalurkan dana BLSM. "Sengaja kami sebar di setiap komunitas agar tidak terjadi penumpukan warga," ujar Purgiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.