PURWOKERTO, KOMPAS.com - Momen haru terjadi saat prosesi wisuda ke-72 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2024).
Pasalnya, salah satu wisudawan dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Gilang Ramadhan (24), telah meninggal dunia.
Orangtua almarahum, Yaya (53) dan Yanti Tantiwati (43), yang turut hadir dalam prosesi wisuda tampak tak kuasa menahan tangis saat diminta maju ke depan untuk menerima ijazah almarhum.
Beberapa rekan almarhum yang sama-sama mengikuti wisuda juga tampak larut dalam suasana haru.
Baca juga: Mahasiswa UM Palembang Terbukti Plagiat Skripsi, Disanksi Gagal Wisuda dan Skors
Yaya menceritakan, anaknya itu meninggal secara mendadak di rumahnya di Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, karena sakit, sekitar tiga bulan lalu.
"Waktu itu mau lebaran, minta dijemput hari Rabu, hari Kamis sakit mendadak, Sabtunya meninggal," kata Yaya yang setiap harinya berjualan ayam ini saat ditemui di sela acara wisuda, Sabtu.
Meski tidak dapat mengikuti prosesi wisuda, Yaya mengaku bangga karena anak semata wayangnya itu dapat menyelesaikan kuliah.
"Bangga bisa diwisuda," ucap Yaya.
Yaya mengatakan, anaknya merupakan sosok yang pendiam dan sopan. Anaknya juga tidak pernah meminta yang aneh-aneh kepada kedua orangtuanya.
Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan, pihaknya mengundang kedua orangtua almarhum untuk menerima ijazah sebagai bentuk penghormatan. Pasalnya, almarhum telah menyelesaikan semua proses pendidikan.
"Kebahagian kami di wisuda ke-74 ini juga mengiringi kebahagiaan orangtua wali yang putranya telah menyelesaikan pendidikan dan layak untuk wisuda, tapi yang bersangkutan telah meninggal," kata Jebul.
Menurut Jebul, almarhum dikenal sosok yang aktif dalam kegiatan mahasiswa dan memiliki prestasi dalam bidang akademik.
Baca juga: Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon
Sebagai apresiasi, kata Jebul, rencananya pihak kampus akan memberikan beasiswa kepada saudara almarhum.
"Sebenanrya akan kami berikan beasiswa untuk adik atau saudaranya, cuma kebetulan yang bersangkutan anak tunggal. Untuk teknis lebih lanjut akan kami komunikasikan dengan keluarga agar silaturahmi tidak putus," ujar Jebul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.