LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi NTT, PT Flobamor, yang selama ini diberikan izin untuk turut mengelola Tanan Nasional Komodo Labuan Bajo dikabarkan angkat kaki.
Lembaga itu angkat kaki setelah selama 1 tahun terlibat dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo.
Salah satu kebijakan yang kontroversi dari PT Flobamor pada 2023 adalah menaikkan tarif masuk di Taman Nasional Komodo. Kebijakan itu pun ditentang berbagai elemen masyarakat.
Kini, PT Flobamor dikabarkan angkat kaki dari pengelolaan kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Soal PT. Flobamor Kelola TN Komodo, Ini Penjelasan Pemprov NTT
Kabar itu pun dibenarkan Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga.
"PT Flobamor sudah menyatakan ketidaksanggupan menjalankan izin jasanya dan sudah tidak operasional di Taman Nasional Komodo," jelas Hendrikus saat dikonfirmasi, Selasa (4/6/2024).
Ia mengaku tak tahu pasti alasan PT Flobomor angkat kaki dari TN Komodo. Ia menduga karena tak dapat untung.
"Dugaan saya ya ini, tidak dapat untung. Itu bisa dikonfirmasi ke Flobamor," katanya.
Baca juga: Turis China Hilang di TN Komodo, Konjen Minta Keamanan Pariwisata Labuan Bajo Ditingkatkan
Ia membeberkan, pihaknya pernah melayangkan teguran kepada PT Flobamor karena pelayanan mereka dalam Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo. Teguran diberikan karena banyak menerima keluhan dari pelaku wisata di Labuan Bajo. Pelayanan PT Flobamor kepada wisatawan dinilai kurang memuaskan.
"Tetapi dari sisi kita (BTNK), terus melakukan pendampingan dan penguatan dari sisi SOP. Kita juga beberapa kali memberikan peringatan terkait dengan pelayanan di lapangan," ujarnya.
Pihaknya pernah menegur karena naturalist guide atau pemandu wisata alam yang dilatih PT Flobamor sering melanggar standar operasional, seperti mengganggu dan memberi makan Komodo. Padahal, tindakan itu dilarang kecuali untuk kepentingan penelitian.
Kemudian, pemeliharaan sarana prasarana dalam kawasan seperti toilet, jalur treking, jembatan, hingga dermaga yang dinilai kurang.
Selain itu, BTNK juga menyoroti kemampuan berbahasa Inggris pemandu wisata milik PT Flobamor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.