TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Jelang hari raya Idul Adha 1445 H/2024, perajin briket arang di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan. Permintaan bahan bakar padat ini melonjak lima kali lipat.
Perajin briket arang di Dusun Beji Kidul, Kelurahan Walitelon Utara, Temanggung, Ahmad Nabil Adli mengaku, sudah dua minggu terakhir permintaan meningkat. Padahal, usaha ini baru ia jalankan satu bulan.
Baca juga: Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta
“Jelang Idul Adha permintaan naik drastis lima kali lipat daripada hari biasa,” ujar laki-laki berusia 30 tahun tersebut, Senin (3/6/2024).
Sebelumnya dibantu dengan lima buruh, Nabil mampu memproduksi 3 kuintal adonan briket arang. Bahan-bahannya terdiri atas residu tempurung kelapa dan tepung kanji.
Selama dua pekan belakangan, mereka mampu memproduksi 1 ton adonan briket arang.
“Saya membatasi 1 ton saja karena alat dan tenaga juga terbatas,” ucap dia.
Satu bungkus briket arang berisi 11-12 buah dengan berat 1 kilogram. Harga bahan bakar ini dipatok Rp 5.000 per bungkus.
Nabil menyebut, briket arang dipasarkan di Temanggung, Magelang, Kendal, sampai Semarang. Pembeli juga dapat membeli langsung ke tempat produksinya.
Nabil menyatakan, produknya memiliki keunggulan dibandingkan briket arang lain, seperti api yang bertahan lama hingga 4 jam. Sehingga, ketika digunakan untuk membakar daging kambing atau sapi, misalnya, matangnya bisa tepat sesuai keinginan.
“Keunggulan lain tanpa asap, tidak berbau, dan tanpa percikan bunga api,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.