KUPANG, KOMPAS.com - Nasib nahas dialami Laurensius Lau (51). Nelayan asal Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diterkam buaya.
"Kejadiannya kemarin di Pantai Seroja, Dusun Motaain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy kepada Kompas.com di Kupang, Senin (20/5/2024).
Ariasandy menuturkan, kejadian itu bermula ketika Laurensius bersama dua rekannya, Dominikus Siku (53) dan Olandino Da Silva (21), menangkap ikan persis di perairan yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Baca juga: Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter
Ketika sedang menjaring ikan menggunakan pukat, ketiganya melihat seekor buaya muncul dan bergerak ke arah mereka.
Melihat itu, ketiganya berusaha kabur menuju arah pantai. Ketiganya lalu memanjat pohon bakau.
Namun, Laurensius berada di bagian bawah sedangkan dua rekannya berada di bagian atas pohon.
Buaya yang bergerak cepat, lalu menarik Laurensius. Dia pun terjatuh. Buaya lalu menyeretnya masuk ke laut.
Dua rekannya lalu berteriak dan didengar nelayan serta warga setempat.
"Warga yang datang, tak bisa berbuat banyak karena takut diterkam buaya, sehingga mereka memberitahukan hal itu kepada keluarga Laurensius," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam
Keluarga Laurensius kemudian datang dan memukul buaya itu menggunakan tali gewang. Buaya pun melepaskan tubuh Laurensius yang sudah tak bernyawa.
"Laurensius mengalami luka gigitan di sekujur tubuhnya. Itu yang membuatnya meninggal dunia," kata Ariasandy.
Jenazah Laurensius lantas dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah.