Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Stabilitas Harga, Presiden Jokowi Dorong Industrialisasi Pertanian di Sumbawa 

Kompas.com - 03/05/2024, 06:58 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mendorong adanya industrialisasi yang dekat dengan lahan pertanian.

Hal itu diungkapkannya dalam rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Sumbawa, Kamis (2/5/2024).

Diharapkan, industrialisasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian serta meningkatkan stabilitas harga dengan menjaga keterkaitan antara industri dan sektor pertanian.

Baca juga: Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

“Industrialisasi akan terus didorong dengan tujuan harga dapat lebih stabil apabila industrinya dekat dengan lahan pertanian,” kata Presiden Jokowi.

Presiden melakukan peninjauan dan panen raya jagung di areal lahan jagung Samota, Kabupaten Sumbawa.

Acara peninjauan dan panen ini dipandu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang didampingi juga bupati dan wakil bupati Sumbawa, Pj gubernur NTB, sejumlah menteri, serta pejabat pusat dan pejabat daerah lainnya.

Dalam keterangan persnya, Presiden Jokowi menyebutkan harga jagung di tingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya.

“Ini memang baru panen besar jagung, baik di Sumbawa, Dompu, waktu itu kita lihat di Gorontalo, semuanya panen, sehingga yang terjadi adalah harga turun karena over supply,” ungkap Jokowi.

Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan harga jagung, baik bagi petani, pedagang, maupun peternak.

Baca juga: Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Menyikapi turunnya harga jagung menjadi Rp 4.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 7.000 per kilogram, Jokowi mengakui kondisi tersebut menguntungkan peternak namun kurang baik bagi petani.

“Harga yang sebelumnya 7.000 sekarang turun menjadi 4.200, kondisi ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani, dan menjaga keseimbangan seperti ini tidaklah mudah,” ungkapnya.

Saat ini harga jagung di Kabupaten Sumbawa terpantau berada di angka Rp 4.200 per kilogram.

Harga tersebut terkonfirmasi saat Presiden Jokowi berdialog dengan petani yang hadir di sekitar lokasi panen.

Lebih lanjut, Jokowi meminta semua pihak mengambil langkah kolaboratif yang strategis, agar terbentuk harga yang seimbang, termasuk harga di tingkat petani.

Baca juga: Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih unggul misalnya, menjadi salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh petani agar mendapat keuntungan lebih layak dan stabil.

Dari data luas tanam dan produksi, Kabupaten Sumbawa merupakan sentra produksi jagung di Provinsi NTB.

Adapun total produksi jagung di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2023 mencapai 704,330 ton dari luas panen 96.237 Ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com