Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok, Suami di Pangkalpinang Bunuh Istri lalu Minum Racun

Kompas.com - 29/04/2024, 13:33 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pembunuhan di Jalan Mustika 1, Semabung Lama, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (29/4/2024) dini hari, menghebohkan warga.

Kejadian yang dipicu percekcokan masalah rumah tangga itu mengakibatkan Fit Siu In (48) tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

Ia diduga dibunuh suaminya, Hasan (48), menggunakan parang. Usai membunuh istrinya, pelaku sempat melukai anak laki-lakinya. Kemudian, pelaku pergi ke dapur dan menenggak racun.

Baca juga: Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

"Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengakibatkan korban jiwa," kata Kepala Polres Pangkalpinang Kombes Gatot Yulianto dalam keterangan tertulisnya, Senin siang.

Gatot menuturkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.16 WIB. Ketika itu pelaku dan korban yang merupakan pasangan suami istri bertengkar.

Anak laki-laki korban F (19) yang mengetahui kejadian itu langsung keluar kamar.

Baca juga: Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Ketika itu terlihat kedua orangtuanya sedang bertengkar. Karena merasa takut, F kembali masuk kamar.

Namun, adik perempuannya justru keluar dan menyaksikan ibunya sudah tergeletak di lantai dengan tubuh penuh luka.

"Pelaku sempat mengejar putrinya sehingga F keluar kamar. F berusaha melindungi adiknya itu," ujar Gatot.

Saat berusaha melindungi adiknya menggunakan raket nyamuk, F terkena sabetan dan terluka di bagian pergelangan tangan.

Setelah itu pelaku meninggalkan mereka dan menenggak minuman dalam botol yang diduga racun rumput. Tidak lama kemudian pelaku roboh, terbaring di lantai dengan mulut mengeluarkan buih warna hijau.

"Korban dan pelaku dibawa ke Rumah Sakit Depati Hamzah sudah dalam keadaan tak sadarkan diri," jelas Gatot.

Istri pelaku diperkirakan meninggal pukul 02.30 WIB dengan kondisi luka robek di bagian dada, kepala belakang, dan pundak.

Sedangkan pelaku yang sudah dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) meninggal siang tadi.

Jenazah kemudian dibawa kembali ke rumah duka di Semabung untuk persiapan pemakaman. Anak korban F mendapatkan perawatan kemudian diperbolehkan pulang.

"Tim sudah di TKP untuk pengembangan lebih lanjut," pungkas Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com