Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kompas.com - 25/04/2024, 19:56 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Adi Latif Mashudi, seorang pria yang sempat bekerja di Korea Selatan dengan gaji puluhan juta rupiah, memilih meninggalkan Negeri Gingseng tersebut demi menggeluti dunia pertanian dengan menjadi petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Saat ini, Adi merupakan pemilik Agrowisata Petik Buah Girli Smart Ecosystem Farming yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

Agrowisata tersebut saat ini berfokus pada pertanian hidroponik buah melon dengan menanam beberapa varietas, seperti chamoe, inthanon atau golden emerald, new kinanti hingga kirani.

"Di sini ada 4 jenis melon, chamoe dari Korea Selatan, ada benih inthanon atau golden emerald, kemudian ada new kinanti dan kirani selaku dari benih lokal," ucap Adi, saat ditemui Kompas.com di agrowisata dengan luas lahan sekitar 2.000 meter persegi tersebut, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Di agrowisata miliknya tersebut, Adi menceritakan alasannya memilih pulang kampung daripada harus tetap tinggal di Kota Gyeongju, Korea Selatan, tersebut.

"Saya termasuk orang yang percaya bahwa Indonesia itu bisa disokong ekonomi dari bawah untuk maju," ucap Adi, sambil menunjukkan tulisan 'Kebangkitan Ekonomi Indonesia dari Desa' pada kaos yang dikenakannya.

Adi ingin meningkatkan perekonomian di desanya. 

"Saya sudah punya cita-cita bahwa suatu saat saya akan kembali ke kampung halaman, dan entah apapun yang akan saya kerjakan nanti pada intinya saya ingin meningkatkan perekonomian di desa," kata dia.

Demi memantapkan diri bergelut di dunia pertanian, pria berusia 27 tahun mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan sempat berdoa saat menjalankan ibadah haji pada tahun 2023 lalu.

"Saya mantapkan ketika ibadah haji dan dimantapkan untuk terjun ke pertanian lebih dulu, ketika sampai rumah pun saya sebenarnya belum memutuskan untuk langsung terjun di pertanian hidroponik, saya memutuskan itu setelah beberapa jam sampai di Indonesia, jadi saya pulang tanggal 22 Juli 2023," terang pria asal Desa Ngiyono tersebut.

Baca juga: Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Sebelum pulang ke kampung halamannya, Adi merupakan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan dari 2017 sampai 2023.

Selama berada di Kota Gyeongju tersebut, dirinya bekerja sebagai operator produksi pembuat sparepart mesin cuci LG, dengan gaji perbulan kisaran Rp 30 sampai 35 juta.

Selama berada di negeri gingseng tersebut, Adi juga menempuh kuliah mengambil jurusan S1 Manajemen Bisnis di Universitas Terbuka yang bekerja sama dengan salah satu universitas di Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

Regional
Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Regional
Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com