Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Kompas.com - 25/04/2024, 19:26 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Eko Prasetyo (31), Kasmuri (32), dan Joko Haryanto (31), digelandang polisi usai terlibat pemerkosaan terhadap AI (13), siswi SMP di Demak.

Kejadian bermula pada Selasa (16/4/2024) pukul 21.00 WIB, saat AI dan pacarnya N pulang dari Kota Semarang menuju Demak.

Saat melintas area sawah Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, korban dan pacarnya kehabisan bensin. Keduanya lantas terpaksa mendorong motor hingga di tanah pekarangan kosong.

Baca juga: Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Mendapati AI dan N berduaan, ketiga tersangka langsung menuduh mereka berbuat asusila dan membawa korban dan pacarnya ke gubuk kecil di area semak-semak.

Pelaku JH mengaku kesal, lantaran saat bertanya jawaban korban berbelit. Kemudian ketiga pelaku memaksa korban dan pacarnya telanjang dan berhubungan badan lantas direkam.

Mereka memaksa korban dengan ancaman, apabila tidak melakukan hal itu akan diarak telanjang ke Balai Desa Jamus.

"Saya kan jengkel, ditanya berbelit-belit terus. Tadi kan saya tanya, KTP-mu mana, tidak bawa, kartu pelajar tidak bawa," ujar JH kepada Kompas.com di Mapolres Demak, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Berangkat dari Jakarta, Driver Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta


Baca juga: Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Garap korban bergiliran

JH sendiri mengaku tidak ikut menyetubuhi AI, seperti EP dan K. Namun, ide perekaman itu datang darinya.

Usai puas merekam hubungan badan antara AI dan pacarnya N. K dan EP lantas membawa AI ke gubuk yang lain. Sementara JH dan N tetap di lokasi.

Di gubuk berbeda itulah, Eko Prasetyo dan Kasmuri ikut melampiaskan nafsu bejat mereka secara bergantian.

"Karena awalnya itu merekam full badan, terus aku pengen," ujar Eko.

Baca juga: Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Dalam kondisi sadar

Para pelaku pencabulan siswi SMP dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Demak, Kamis (25/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Para pelaku pencabulan siswi SMP dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Demak, Kamis (25/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

EP menyebutkan, saat melakukan aksi bejatnya itu dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Satreskrim Polres Demak berhasil mengamankan 3 pelaku pemerkosa siswi SMP di Demak.

Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi menyebutkan, ketiga pelaku ditangkap di rumah masing-masing Kecamatan Mranggen pada Rabu (24/4/2024).

"Para pelaku ditangkap di rumah masing-masing, kebetulan mereka di Kecamatan Mranggen. Alhamdulillah, sudah kita amankan," terangnya.

Baca juga: Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Polisi juga mengamankan barang bukti baju milik korban, dan dua handphone merek Samsung dan Realme.

Kepada pelaku, pihaknya akan menjerat dengan Pasal 81 ayat 1 dan ayat 3 jo Pasal 76D Subsider Pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 jo Pasal 76E UU Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU.

"Ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan maksimal 15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar," pungkasnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Ditangkap, Motif Ingin Kuasai Harta Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com