Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pria yang Bunuh Mantan Istri di Kota Mataram, Sakit Hati dan Cemburu

Kompas.com - 22/04/2024, 15:34 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Nyoman Ariana atau NA (40) hanya bisa pasrah setelah menyerahkan diri ke Polsek Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lelaki dengan rambut disemir tipis warna keemasan ini hanya bisa menunduk di ruang tim penyidik Satuan Reskrim Polres Kota Mataram pada Senin (22/4/2024).

Masih mengenakan baju yang digunakannya saat menikam mantan istrinya di kamar kos di Lingkungan Karang Sidemen, Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NA mengakui perbuatannya dan membeberkan alasannya ia tega membunuh mantan istrinya.

NA menuturkan, sebelum bercerai dia sudah menyimpan amarah dan cemburu pada Ni Kadek Budi Astusi. Dia menuduh mantan istrinya itu memiliki kekasih lain.

"Saya sempat cari istri saya di pasar (tempatnya jualan canang) tapi tidak ada, katanya pulang cuci baju. Saya cari ke rumah juga tidak ada, sejak itu saya mulai curiga dan cemburu," katanya.

Baca juga: Mantan Suami yang Diduga Bunuh Pedagang Canang di Mataram Serahkan Diri ke Polisi

Kecemburuannya menguat ketika memeriksa isi pesan istrinya dengan lelaki lain saat berada di pasar.

"Saya lihat chat-nya, kawan lelakinya bilang kalah judi dan butuh dipijat di kosnya, belum sempat istri saya balas saya rebut hp-nya, sejak itu saya sakit hati dan cemburu dan bercerai," tuturnya.

Setelah bercerai 6 bulan, NA mengaku tetap sakit hati dan cemburu karena masih cinta pada istrinya.

Baca juga: Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Saat kejadian, NA sengaja mencari mantan istrinya ke kos dan mengatakan agar berhenti bertemu lelaki yang menjadi penyebab mereka bercerai.

Mendengar itu, kata NA, korban marah, mereka lantas beradu mulut. NA menyadari apa yang dilakukan mantan istrinya bukan urusannya lagi.

"Saya cuma kasih tahu dia karena lelaki itu hanya memanfaatkan dia (mantan istri) saja, dia duluan emosi, dia memukul, ikut saya emosi, saya ambil pisau di dekat jendela kamar kosnya," kata NA.

NA juga mengatakan, mantan istrinya telah berjanji tidak akan menemui laki-laki yang diduga kekasih gelap istrinya dan fokus mengurus kedua anak mereka bersama-sama, tetapi mantan istrinya tidak menepati janji.

Bantah suka marah

NA membantah pernah menjual barang milik korban. Ia mengaku pernah menjual sepeda motor, tetapi motor yang diberikan korban. Ia juga membantah telah menjual ponsel milik korban.

"Menjual HP? HP siapa?" katanya.

NA mengakui setelah bercerai dia kerap bertemu mantan istrinya di kos dengan alasan mengurus kedua anaknya bersama.

Dia juga mengatakan, sepekan terakhir kedua anaknya jarang di kos tersebut karena berada di rumah orangtua korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com