Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemacetan di Pelabuhan Merak, Pakar Transportasi: Kesuksesan Arus Mudik 2023 Dilupakan

Kompas.com - 07/04/2024, 20:57 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kesuksesan pengendalian arus mudik tahun 2023 di Pelabuhan Merak seakan dilupakan oleh pengelola dan instansi terkait. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang seperti yang saat ini berlangsung.

Hal itu disampaikan pakar transportasi dan stafsus Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, IB Ilham Malik.

Dia mengatakan, kemacetan di Pelabuhan Merak ini pernah terjadi pada tahun 2022 lalu.

"Masalahnya ada di soal arus lalu lintas yang mengalir tanpa henti di Pelabuhan Merak," kata Ilham dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).

Baca juga: Cerita di Balik Antrean Panjang Pemudik di Pelabuhan Merak, Macet 10 Jam dan Tiket Habis

Menurut Ilham, jawaban atas persoalan itu sangat sederhana, yakni delay system yang pada tahun 2022 dilakukan sangat baik pada arus balik di Pelabuhan Bakauheni.

"Pada 2023, skema ini berjalan dengan baik di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni. Pihak ASDP mampu mengoptimalkan kapasitas kapal dan waktu bongkar muat," kata dia.

Kemudian aparat terkait juga mampu mengatur jumlah kendaraan yang akan masuk di buffer zone yang terbagi-bagi sesuai dengan kapasitas angkut kapal di dermaga ekspres dan dermaga reguler. Sehingga, tidak ada antrian panjang mengular.

"Namun, saat ini semua kendaraan kembali boleh masuk ke pelabuhan tanpa batas. Tidak ada pengaturan seperti pada 2023 lalu," katanya.

"Akibatnya, terjadi penumpukan di Pelabuhan Merak, dan di semua segmen jalan akses antara pelabuhan dan pintu tol," tambahnya.

Implikasinya adalah terjadi antrian yang sangat padat sepanjang jalan. VCR jalan menjadi sangat tinggi. Kinerja jalan pun menjadi sangat rendah.

"Akibat kemacetan antrian kendaraan yang mau masuk kapal, pada saat yang sama kendaraan tidak bisa turun dari kapal dan keluar dari pelabuhan dengan cepat. Maka waktu bongkar muat pun menjadi sangat panjang," katanya.

Ilham berpendapat, perlu dilihat data jumlah kendaraan yang diseberangkan pada 2024 ini, dari Merak ke Bakauheni, untuk nanti dibandingkan dengan jumlah volume kendaraan yang diseberangkan pada 2022 dan 2023 lalu.

"Jika memang akan ada volume yang lebih banyak pada 2024 ini, maka nanti perlu dibagi dan dipilah, pada hal apa yang membuat volume ini menimbulkan masalah. Padahal sudah ada Ciwandan dan BBJ," katanya.

Kembali ke Strategi Delay System

Jika secara bersamaan, kapal di dermaga ekspres dan reguler mampu menampung 1000 (seribu) mobil penumpang (smp), maka hanya boleh ada 1000 (seribu) mobil yang mengalir dari jalan tol dan jalan raya menuju ke Pelabuhan Merak.

Semua kendaraan yang mau masuk ke Pelabuhan Merak di tunda perjalanannya di buffer zone yang sudah ditunjuk, bisa di jalan tol atau penampungan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com