KOMPAS.com - Musik patrol, bagi warga Jawa Timur, sangat berarti. Musik patrol adalah Seni musik tradisional yang berkembang di Jatim.
Dimainkan secara bersamaan dengan alat sederhana, yaitu beragam kentongan berbagai ukuran. Kentongan tersebut terbuat dari bambu dan kayu.
Dalam perkembangannya, musik patrol dilengkapi dengan alat musik lainnya. Begitu dimainkan, perpaduan bunyinya akan menciptakan suara yang indah nan dinamis.
Baca juga: Setelah Surabaya, Teman Sedekah Subuh Bagi Makan Sahur Gratis di Sidoarjo
Di tengah masyarakat, musik patrol kerap digunakan untuk membangunkan sahur, ronda, dan kegiatan seru lainnya.
Seperti yang terlihat dalam acara Ngabuburit Bareng Cleo. Musik patrol diangkat dalam bentuk perlombaan.
Keseruan lomba musik patrol ini sekaligus menjadi pengobat rindu dan upaya melestarikan musik tradisional.
Baca juga: Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan
"Saat ini mulai jarang adanya lomba musik patrol, dan kami menyambut positif perlombaan ini karena bisa mengangkat kembali musik patrol yang merupakan musik tradisional Indonesia," ujar salah satu peserta, Bagus Fajar dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/4/2024).
Kegiatan ini digelar di puluhan kota. Seperti di Jawa Timur digelar di Surabaya, Mojokerto, Jember, Malang, Kediri, dan Pamekasan.
Acara serupa dilaksanakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Jabodetabek, dengan konsep yang sedikit berbeda namun keseruan yang sama.
"Kami mengangkat perpaduan dua elemen ikonik kebudayaan muslim Nusantara yaitu hadrah dan bedug. Kegiatan ini dihadiri oleh total belasan ribu warga dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat," ujar Melisa Tanoko, Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk.
Untuk Surabaya, selain Lomba Musik Patrol, digelar juga Bazar Kebun Ramadhan yang melibatkan belasan UMKM, Da'i Cilik, Foto Satwa, dan pembagian takjil menjelang buka puasa.
"Kami berharap kebersamaan yang terjalin melalui kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi, sambil melestarikan budaya melalui kompetisi bedug dan hadrah berhadiah ratusan jutaan rupiah," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.