SEMARANG, KOMPAS.com - Manajemen PSIS Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kerugian hingga Rp 200 juta karena keputusan kompetisi Liga 1 yang ditunda.
PSSI memutuskan menunda kompetisi BRI Liga 1 2023/24 saat emergency meeting executive committee (Exco) yang dilakukan pada Sabtu (30/3/2024).
Manajer Operasional PSIS, Wisnu Adi mengatakan, kerugian tersebut berasal dari akomodasi seperti tiket pesawat dan hotel di Balikpapan.
Baca juga: Keuntungan Bali United Usai Liga 1 Ditunda, Doa Teco untuk Timnas U23 Indonesia
"Kerugian yang dialami pun sekitar 200 juta rupiah untuk keperluan akomodasi," jelas Wisnu dalam keterangannya, Selasa (2/4/2024).
Penundaan kompetisi BRI Liga 1 2023/24 dikarenakan adanya agenda Timnas U23 untuk menghadapi Piala Asia U23 supaya semua klub bersedia melepas pemain ke skuat Garuda Muda.
"Kami juga kemarin sempat kesusahan cari tiket pesawat karena berdekatan dengan mudik lebaran," imbuhnya.
PSIS Semarang sendiri seharusnya akan menghadapi PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan pada Rabu (3/4/2024).
"Kami sudah memesan tiket pesawat pulang pergi ke Balikpapan dan harganya cukup mahal," ujar dia.
Baca juga: PSM Sorot Beban Finansial dan Kontrak Pemain Usai Liga 1 Ditunda
Disinggung mengenai membengkaknya operasional PSIS karena Liga 1 ditunda, Wisnu menjelaskan bahwa formula dan solusi untuk menghadapi masalah yang ada tengah didiskusikan oleh direksi dan manajemen PSIS.
"Masih didiskusikan dan dicari solusi oleh jajaran direksi dan manajemen," tutup Wisnu.
Manajer Operasional PSIS Semarang, Wisnu Adi saat berada di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.