Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Bima Tewas Ditikam karena Tebang Pohon Beringin

Kompas.com - 02/04/2024, 09:48 WIB
Junaidin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MT (35) di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas bersimbah darah usai ditikam AK (51).

Penikaman itu terjadi setelah keduanya terlibat cekcok karena persoalan pohon mangga dan beringin yang ditebang korban pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 8.00 Wita.

Kasi Humas Polres Bima, Iptu Adib Widayaka mengatakan, korban meninggal tak lama setelah mendapat perawatan di rumah sakit akibat luka sayatan di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Casis TNI AL, Serda Adan Minta Keluarga Korban Transfer Uang Sebanyak 45 Kali

"Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan," kata Adib saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2024).

Adib Widayaka menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat MT dan AK berpapasan di So Wuwu Desa Parado Wane.

Saat itu AK mempertanyakan alasan MT menebang pohon mangga dan beringin yang menjadi pelindung tanaman durian di kawasan hutan lindung.

Mendengar pertanyaan itu bukannya memberi penjelasan, MT justru mempertanyakan pangkat dan jabatan AK sehingga berani melarangnya.

AK meminta korban tidak berbicara demikian, namun MT yang kesal langsung mengeluarkan parang lalu membacok kepala bagian belakang AK tetapi tidak sampai membuatnya terluka.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Kotabaru, Berawal karena Kencan Dibatalkan

Aksi MT itu kemudian mendapat perlawanan dari AK dengan cara merebut parang lalu membacok MT berulang kali.

"AK melakukan perlawanan dan merampas parang korban lalu melakukan pembacokan berkali-kali kepada korban sehingga korban terjatuh," ungkapnya.

Menyadari korban sudah tak berdaya dengan sejumlah luka sayatan di sekujur tubuhnya, AK kemudian menutup tubuh korban yang masih dalam kondisi hidup dengan daun jati.

"Setelah melakukan pembacokan korban langsung mengamankan diri ke Polsek Parado," ujarnya.

Saat berupaya mengamankan diri ke Mapolsek, lanjut Adib Widayaka, AK sempat dihadang oleh keluarga korban di ujung perkampungan.

Namun personil kepolisian sigap menuju lokasi dan langsung mengevakuasi AK ke Mapolres Bima.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Sementara korban yang sudah dalam kondisi kritis dilarikan ke rumah sakit, hanya saja korban mengembuskan nafas terakhir tak lama setelah ditangani tim medis.

Saat ini AK diamankan di Mapolres Bima untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kami minta kepada keluarga korban agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian," kata Adib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Regional
Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas Saat 'Camping' di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas Saat "Camping" di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com