Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Malam Pasang Lampu", Tradisi Warga Gorontalo di Penghujung Ramadhan

Kompas.com - 31/03/2024, 16:48 WIB
Rosyid A Azhar ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Menjelang akhir Ramadhan warga Gorontalo menyiapkan diri untuk melaksanakan tradisi "malam pasang lampu" atau tumbilotohe.

Tumbilotohe ini dilaksanakan pada tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Sejumlah ruas jalan telah dipasang tiang bambu dengan jarak tertentu oleh remaja masjid setempat.

Bambu ini dijadikan tiang yang diikat dengan kawat dan dipasang lengkungan menyeberang jalan di bagian atas antarbambu.

Lengkungan bagian atas ini akan dipasang lampu listrik warna-warni. Lalu, kawat yang menghubungkan antarbambu di tepi kanan dan kiri jalan akan dipasangi lampu.

Sebagian warga akan menggunakan lampu Listrik, namun sejumlah orang akan menggunakan lampu minyak.

Baca juga: Uniknya Masjid Jila Ul Qulub, Peninggalan Sultan Buton VII

Selain di jalan, warga memasang lampu di halaman rumah, pagar, lapangan bahkan di tepi sungai atau pun Danau Limboto dan Danau Perintis.

“Malam pasang lampu atau Tulbilotohe merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Gorontalo menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Indracipta Dunggio, seorang pegiat fotografi di Gorontalo, Minggu (31/3/2024).

Malam tumbiltohe selalu dinanti oleh warga, terutama anak-anak dan remaja. Mereka akan menyalakan lampu-lampu dan bergembira, ini merupakan kebiasaan lama dalam menyambut Hari Raya.

Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, tumbilotohe telah dibuatkan festivalnya oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, serta Pemerintah Kabupaten dan Kota.

Tahun ini semua bersepakat untuk menggelar Festival Green Tumbilotohe.

“Festival Green Tumbilotohe akan dilaksanakan pada 6-8 April,” kata Aryanto Husain Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.

Baca juga: Melihat Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo

Menurut Aryanto, Festival Green Tumbilotohe (FGT) bertujuan memunculkan kembali keunikan tradisi tumbilotohe sebagai green event.

Bahan bakar yang digunakan untuk menyalakan lampu menggunakan minyak kelapa tanpa menggunakan minyak tanah.

“Semoga kegiatan ini bersambut baik masyarakat dan menjadi refleksi kesadaran masyarakat Gorontalo terhadap isu pemanasan global, polusi, dan kesadaran lingkungan,” ujar Aryanto Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com