KOMPAS.com - Seorang calon siswa (casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua tewas dibunuh oknum TNI angkata laut (AL).
Tragedi ini viral di media sosial, video yang memperlihatkan keluarga korban menangis karena mengira anaknya sudah lulus anggota TNI ternyata sudah satu tahun tewas dibunuh.
Pelaku bernama Serda Adan Aryan Marsal ternyata sudah membunuh korban pada 24 Desember 2022 atau 8 hari usai korban dikirim untuk mencoba masuk sebagai anggota TNI AL.
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal membenarkan kasus ini dan sudah ditetapkan tersangka.
"Karena kejadian di Padang, kami koordinasi dengan pimpinan sehingga hari Kamis 28 Maret kami berangkatkan ke Padang menggunakan pesawat Susi Air dikawal anggota Denpom Lanal Nias. Sekarang kasusnya ditangani Pom Lantamal II Padang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,"kata Dandenpom Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal, Sabtu (30/3/2024) dilansir dari Tribun-Medan.com.
Baca juga: Bukan Ikut Pendidikan TNI AL, Iwan Ternyata Dibunuh Serda Adan 1,5 Tahun Lalu
Kasus ini bermula pada tahun 2022, korban hendak mencoba masuk sebagai anggota TNI AL.
Kemudian keluarga korban menemui Serda Adan untuk meminta bantuan agar korban masuk menjadi anggota TNI.
Pelaku meminta saksi menyiapkan uang Rp 200 juta untuk biaya masuk, dan korban mengikuti masuk TNI AL gelombang II.
Saat mengikuti tes, Iwan merupakan warga Desa Lahusa Idanetae, Kecamatan Idanetae, Kabupaten Nias Selatan dinyatakan tidak lulus.
Serda Pom Adan kemudian mendatangi kediaman korban, dan menyarankan kepada keluarga agar korban masuk TNI AL di Lanal II Padang.
Dia beralasan mempunyai keluarga yang bertugas di sana, berjanji bisa membantu meluluskan korban, kemudian korban diberangkatkan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
Baca juga: Korban Cabut Laporan, Casis Tamtama Polri asal Ambon Bisa Berangkat Pendidikan
Pada 22 Desember 2022, Serda Pom Adan kemudian mengirimkan foto Iwan Sutrisman kepada keluarga dengan menggunakan pakaian dinas lengkap dengan kondisi kepada sudah digundul.
Serda Adan mengabarkan kepada keluarga korban bahwa Iwan sudah lulus TNI dan sedang mengikuti pendidikan di Tanjung Uban. Setelah itu, Serda Pom Adan meminta uang kepada keluarga korban.
Setelah beberapa bulan, pelaku kembali menghubungi keluarga korban dan meminta disediakan dua ekor burung murai batu dengan dali untuk diserahkan ke pamannya yang sudah membantu meluluskan korban.
Tidak berhenti sampai disitu, pelaku meminta agar mereka datang ke Tanjung Uban untuk menghadiri pelantikan korban dan kembali meminta uang.