SEMARANG, KOMPAS.com - Pengembang Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sampai saat masih kabur. Padahal banjir beberapa kali menerjang wilayah tersebut.
Terakhir, banjir merendam Perumahan Dinar Indah pada Jumat (6/1/2023). Akibat cuaca ekstrem, tanggul yang ada di dekat perumahan tersebut jebol dan menyebabkan banjir hingga memakan satu korban jiwa.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih mencari tempat relokasi yang aman untuk warga. Namun, hal tersebut terkendala pengembang yang kabur.
Baca juga: Pembangunan Tanggul di Perumahan Dinar Indah Semarang Ditargetkan Selesai Desember
"Di wilayah tersebut bagian atasnya terdapat lahan milik pengembang. Namun karena pengembangnya nakal dan lari dari tanggung jawab, sampai sekarang tidak dapat dihubungi," jelas perempuan yang akrab disapa Mbak Ita dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).
Saat ini, rencana relokasi warga Perumahan Dinar Indah terus dimatangkan oleh Pemkot Semarang. Terlebih setelah ada arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu yang lalu.
"Perumahan Dinar Indah memang tidak diperuntukan sebagai permukiman," ujar dia.
Menurutnya, Perumahan Dinar Indah berada di daerah cekungan dan berdekatan dengan bantaran sungai Babon. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadi banjir akibat air kiriman dari wilayah atas.
"Kami sudah koordinasi dengan BNPB, dan mendapat arahan bahwa pembangunan untuk relokasi ada batas minimal nominalnya," kata Mbak Ita.
Mbak Ita mengaku jika sampai saat ini pihaknya masih terkendala dengan lahan pengganti yang akan digunakan untuk relokasi.
Mbak Ita bercerita, jika awalnya pemerintah sudah menawarkan kepada masyarakat untuk dipindah dan dibuatkan rumah susun. Namun warga menolak.
"Awalnya saya tawarkan untuk direlokasi, apalagi Kementerian PUPR sudah memberikan tawaran untuk dibangun rumah susun, namun mereka tidak mau. Mereka maunya dipindah namun tidak mau di rumah susun, maunya rumah biasa. Rumah tapak, jejer-jejer kayak di Tambakrejo," paparnya.
Sehingga, lanjut Mbak Ita, saat Kepala BNPB memberi arahan terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir, menjadi angin segar dan pencerahan bagi Pemkot Semarang.
Baca juga: Antisipasi Banjir Bandang Terulang, Pemkot Semarang Kebut Perbaikan Tanggul di Perum Dinar Indah
"Alhamdulillah dari BNPB menawarkan, sehingga menjadi pencerahan dan meringankan beban dari pemerintah kota dengan relokasi," katanya.
Saat ini secara pararel, Pemkot Semarang melakukan inventarisir dan pendataan sembari memastikan lahan pengganti.
"Sambil pararel, kita susun dan inventarisir. Ini sudah disiapin, datanya by name by address, surat permohonannya. Tinggal lahannya oke, maka akan kami kirim permohonan ke BNPB. Karena kepala BNPB sudah memberikan lampu hijau," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.