Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Banjir Bandang, Warga Dinar Indah Semarang Langsung Mengungsi Saat Ada Luapan Air Setinggi Mata Kaki

Kompas.com - 04/05/2023, 11:44 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Perumahan Dinar Indah di Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah, langsung bergegas mengungsi setelah melihat air luapan Kali Babon pada Rabu (3/5/2023) malam. Padahal tinggi air baru semata kaki orang dewasa.

Salah seorang warga, Rifaan (41) mengakui sejumlah warga masih trauma dengan banjir bandang yang menenggelamkan perumahan itu sebelumnya.

Sehingga saat melihat luapan air sungai memasuki perumahan dengan ketinggian sekitar mata kaki orang dewasa, warga pun segera mengemasi barang berharga dan mengungsi ke lokasi yang aman.

“Airnya masuk sampai situ tok, enggak sampai masuk rumah. Sekitar mata kaki lebih sedikit di rumah kedua dari ujung pas maghrib. Warga mengamankan diri di masjid. Paling yang kemarin terlalu trauma kena banjir bandang,” tutur Rifa.

Baca juga: Anggaran Penanganan Banjir Pemkot Bandung Lebih Kecil ketimbang Kunker ke Luar Negeri

Pihaknya menceritakan meski hujan deras hanya sebentar dan air selokan tidak terlalu deres tapi air sungai sedikit meluap sehingga meresahkan sebagian warga.

Bahkan dirinya juga sudah mengamankan peralatan elektronik seperti televisi, sound speaker, dan lainnya ke atap rumahnya sebelum mengungsi. 

“Barang-barang di naikan ke atas.Warga sudah hafal sudah pada bikin rak di atas dinding. Sudah sempat menaik naikan barang,” bebernya.

Rifa mengatakan luapan itu terjadi karena adanya pintu air yang mungkin tersumbat atau belum dibuka. Kemudian kondisi sebagian tanggul dari sandbag juga sudah sobek.

Setelah air surut, warga pun bergegas kembali ke rumah sekitar pukul 18.30 WIB usai waktu salat maghrib.

“Begitu air turun, pada pulang sendiri-sendiri. Setengah tujuh kembali ke rumah pas airnya surut,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan adanya sejumlah warga yang meninggalkan rumahnya pasca-banjir bandang melanda perumahan itu beberapa kali. Sementara sebagian besar masih menetap seperti dirinya.

“Sebagian ada warga yang pindah karena banjir. Ada alarm dan cctv juga, jadi dari kerja bisa dipantau,” tandasnya.

Sebagai informasi, banjir bandang sekitar 2 meter pernah merendam perumahan itu, tepatnya di RT 006 RW 026, Sabtu (18/2/2023) akibat tanggul jebol.

Sebelumnya tanggul jebol sepanjang 20 meter juga pernah menyebabkan banjir di sana pada Jumat (6/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com