Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perum Dinar Indah Semarang Enggan Pindah ke Rusunawa, Wali Kota Semarang: Belum Jadi Kok Dikomplain

Kompas.com - 22/02/2023, 21:00 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang tetap akan membangun rusunawa meski warga Perumahan Dinar Indah Semarang yang terdampak banjir menolak.

Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota Semarang sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Rumah Rakyat (PUPR) terkait rusunawa.

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait pembangunan rusunawa," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Enggan Direlokasi meski Jadi Langganan Banjir: Kami Bukan Warga Bantaran Sungai

Dia menjelaskan, rusunawa yang akan dibangun tersebut akan dijadikan tempat tinggal untuk warga yang terdampak banjir, khususnya warga Perumahan Dinar Indah Semarang.

"Kita sudah tahap pengajuan proposal. Kalau PUPR itu metodenya rumah susun," kata dia.

Merespon soal warga Perumahan Dinar Indah Semarang yang enggan dipindahkan ke rusunawa, dia meminta agar warga menunggu hingga bangunan rusunawa jadi.

"Lha ini belum jadi kok sudah di komplain, kita ini kan melakukan upaya upaya," paparnya.

Baca juga: Jadi Langganan Banjir dan Pengembang Kabur, Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Segel Aset Milik Pengembang

Terpisah, Ketua RT 06 Kelurahan Meteseh, Patris Olla mengatakan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang Enggan dipindahkan ke rusunawa.

"Kami warga perumahan yang membeli rumah yang ditawarkan pengembang dengan akad resmi," jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, warga Perumahan Dinar Indah Semarang bukan warga bantaran sungai. Hal itulah yang menyebabkan warga menolak dipindahkan.

"Kami bukan warga bantaran sungai," kata dia.

Warga justru ingin direlokasi ke lahan yang dimiliki oleh pengembang perumahan PT Asri Sejati yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Warga ingin rumah yang terdampak direlokasi ke tanah lapang di Blok 2 Perumahan Dinar Indah. Aset milik pengembang ini dinilai cocok dijadikan tempat relokasi," imbuhnya.

Berdasarkan site plan yang didapatkan warga, kawasan Blok 2 Perumahan Dinar Indah masih ada lahan kosong yang bisa dibangun 30 rumah untuk relokasi.

"Luasnya kurang tahu persis. Dinar Indah Blok 2 itu lahan kosong. Kalau dihitung bisa 30 rumah, ini bisa dikatakan mencukupi warga terdampak banjir," ucap Patris.

Pemasangan spanduk bertuliskan "Tanah/bangunan ini dalam pengawasan warga RT 06 RW 26 Blok 7" sebagai bentuk peringatan kepada pengembang.

"Ini peringatan untuk pengembang yang sudah kabur sejak tujuh tahun yang lalu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com