Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yustina, Ibu di Manggarai Timur yang Seorang Diri Rawat 3 Anaknya

Kompas.com - 26/03/2024, 09:50 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com- Yustina Titi Nurbaya (43), seorang ibu rumah tangga asal Desa Colol, Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur harus membanting tulang seorang diri demi merawat tiga orang anaknya.

Yustina dan tiga anaknya tinggal di pondok tak layak huni di tengah perkebunan kopi berukuran 3x4 meter. Pondok tersebut hanya beratapkan seng, berdinding bambu.

Semenjak sang suami merantau ke Kalimantan namun tak berkabar, Yustina harus mencari cara demi mengisi perut ketiga anaknya.

Dia pun akhirnya menjadi seorang buruh tani serabutan.

Baca juga: Kisah Disabilitas Temani Ibunya yang Sudah Membusuk di Rumah Banyuwangi

“Kami sudah sejak tahun 2011 tinggal di pondok ini. Pondok ini juga milik saudara saya. Kami tidak punya tanah untuk bangun rumah. Suami saya merantau di Kalimantan sejak tahun 2020, sampai saat ini dia tidak pernah berkabar, dan tidak pernah mengirimkan uang," ungkap Yustina kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Anak putus sekolah

Penghasilannya sebagai buruh tani serabutan tak menentu. Upah yang diperoleh Yustina hanya cukup untuk membeli beras.

Uang itu tidak cukup digunakan untuk keperluan lain seperti membeli seragam, buku tulis, sepatu, atau tas.

Sehingga seorang anaknya, JL (12) terpaksa harus putus sekolah. JL kini membantu ibunya demi mencari sesuap nasi.

"Untuk memenuhi kebutuhan saya kerja harian yang membutuhkan tenaga saya, bahkan terpaksa anak saya berumur 12 tahun rela putus sekolah untuk cari uang,” jelas Yustina.

Baca juga: Kisah Ibu di Sikka Melahirkan Saat Jalan Kaki Menuju Puskesmas, Ambulans Terhalang Pohon Tumbang

Gubuk yang ditinggali oleh Yustina dan anak-anaknya belum dilengkapi fasilitas listrik. Setiap malam mereka masih menggunakan lampu pelita dengan bahan bakar minyak tanah.

Yustina mengatakan selama ini pemerintah telah mendata mereka sebagai penerima bantuan rumah layak huni. Namun dia mengaku keluarganya tidak terdata sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) bahkan bantuan PKH.

“Saya hanya terima bantuan beras dari pemerintah berupa bantuan beras El-Nino,” jelasnya.

Baca juga: Di Balik Kisah Sukses Ina Cookies, Bermodalkan Pinjam Bahan Baku Kue

Penjelasan Pemda

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Matias Mingga menjelaskan, Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur memasukkan nama Yustina Titi Nurbaya ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Terkait bantuan PKH dan sejenisnya biasanya berbasiskan data tersebut. Untuk saat ini yang bisa dilakukan oleh Dinsos adalah mendaftarkan kepesertaan BPJS-nya

“Informasi saya sudah teruskan ke staf. Hari ini mereka input datanya. Saya kabarkan kalau sudah selesai pengusulannya,” jelasnya, Selasa (26/3/2024).

Kepala Desa Colol, Yoseph Sefa Aliassaat membenarkan warga Desa Colol bernama Yustina Titi Nurbaya tinggal di pondok reyot di kebun milik orang lain.

“Benar yang namanya Yustina Titi Nurbaya masyarakat Desa Colol yang tinggal di pondok reyot diatas tanah milik orang lain. Saya terus terang, begitu kondisi Ibu Yustina Titi Nurbaya sebenarnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com