JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA), buka suara terkait penemuan jenazah di gudang Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.
Direktur Operasional KFA Muhardiman mengatakan, jenazah perempuan berinisial BMJ ditemukan pada Minggu (18/3/2024) di gudang obat yang menjadi tempat penyimpanan barang bekas. Gudang ini tidak dipakai untuk operasional harian.
Baca juga: Mayat Guru Wanita Ditemukan di Gudang Apotek Kimia Farma, Penyebab Kematian Masih Misteri
Ia menyatakan, pihaknya proaktif mengusut kasus tersebut. Sejak ditemukannya jasad almarhumah, di hari yang sama pihaknya segera melaporkan kepada pihak berwajib.
"Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk kooperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).
Muhardiman menyebut, KFA Unit Bisnis Samarinda telah memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti yang diperlukan, termasuk rekaman CCTV apotek.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pergantian pimpinan KFA Hidayatullah tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.
Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran sumber daya manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma.
"Untuk memudahkan penyelidikan, manajemen KFA menutup sementara kegiatan operasional Apotek Kimia Farma Hidayatullah per tanggal 16 Maret 2024," ucap Muhardiman.
Sebelumnya, Kapolresta Samarinda Kombes Pol. Ary Fadli mengakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ditemukannya jenazah perempuan berinisial BMJ.
Menurutnya, jenazah ditemukan di gudang tempat penyimpanan barang bekas di area Apotek Kimia Farma Hidayatullah. Ini merupakan gudang lama untuk menyimpan barang yang sudah tidak terpakai.
Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Sungai Tuntang Semarang, Dibuang Usai Dilahirkan
"Kalau ada barang tidak terpakai lagi baru dipindahkan oleh (pegawai apotek) ke sana (gudang). Jadi, jarang diakses. Memang gudang lama, hanya untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai," jelasnya dalam konferensi pada Rabu (20/3/2024).
Dia menjelaskan, dari olah TKP kemudian telah dilakukan outopsi dan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui kronologi peristiwa bagaimana jenazah bisa berada di tempat itu.
Selain itu pihaknya juga sudah mengamankan seluruh barang bukti. Salah satunya CCTV baik di luar maupun di bagian dalam milik Kimia Farma
"Kami berkoordinasi dengan Kimia Farma yang membantu kita dengan memberikan CCTV itu, bagaimana kita bisa urai peristiwa ini, sehingga bisa terang-benderang dan bisa memberikan kepastian hukum bagi semua pihak, terutama keluarga," jelas Ary.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.