Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pembangunan Jembatan Sei Pakning-Bengkalis Dapat Calon Investor, Bakal Jadi Jembatan Terpanjang di RI

Kompas.com - 18/03/2024, 21:15 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan calon investor untuk pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis ke Sungai Pakning Bukit Batu (Pulau Sumatera), Provinsi Riau. 

Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan calon investor pembangunan jembatan sepanjang 6,1 kilometer (km) tersebut. 

Pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang akan menjadi jembatan terpanjang di Republik Indonesia (RI) itu akan didesain istimewa dengan sistem buka tutup seperti di luar negeri.

“Semoga mimpi pengembangan infrastruktur fenomenal itu dapat terealisasi seperti yang kita harapkan," katanya dalam siaran pers, Senin (18/3/2024).

Hariyanto menjelaskan, pengembangan infrastruktur tersebut akan melibatkan sharing program. 

Baca juga: Antisipasi Karhutla, Pj Gubernur Riau Minta Bantuan Helikopter dan Pesawat dari Berbagai Pihak

Dalam hal ini, pola yang digunakan adalah pengembangan pola ruas jalan ke Bengkalis menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Sementara itu, ruas jalan ke Bukit Batu menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. 

Kemudian, fisik jembatan akan dibangun investor China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari china.

”Investor ini dari BUMN China. Mereka sudah banyak membangun infrastruktur di Indonesia. Jadi nanti mereka sudah memberikan komitmen. Mereka yang akan mengerjakan pembangunan jembatan itu sampai selesai," ujarnya.

Meski demikian, kata Hariyanto, sebelum jembatan tersebut dibangun investor, pihaknya akan mengurus izin ke pemerintah pusat, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca juga: Usai Dilantik, Pj Gubernur Riau Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak di Pekanbaru

Perizinan itu dimaksudkan agar mega proyek tersebut bisa menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Kami berharap jembatan ini dibangun secepat mungkin, tetapi kita harus ikuti aturan yang ada. Kami harap bisa dapat izin PSN,” ujarnya. 

Hariyanto mengatakan, semua pendanaan pembangunan berasal dari investor, tetapi beberapa anggaran yang dibutuhkan sedang mereka hitung.

“Kami sedang menyiapkan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED)-nya. Yang penting sudah ada peminatnya," paparnya.

Beberapa proyek proyek yg sudah dijalani CSCEC, antara lain Shanghai World Financial Center, Shanghai; Kedutaan Besar Malaysia, Beijing; Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou, Guangzhou hingga Nanyang Technological University, Singapura. 

Baca juga: Pemprov Riau Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik, dari Kategori C Jadi Kategori A

Selain itu, mega proyek internasional yang pernah dibangun mereka, antara lain Jembatan Rama di Bangkok, Thailand; Menara Federation, Moscow; Stadium Jinnah di Islamabad, Pakistan; Cairo International Conference Center, Mesir; hingga Burj Doha, Qatar. 

Selain itu, CSCEC juga pernah membangun Trump International Golf Club, Dubai; Jalan Raya Bebas Hambatan, Argentina; hingga renovasi Jembatan Alexander Hamilton, New York, Amerika Serikat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com