SEMARANG, KOMPAS.com - Mengantisipasi adanya potensi cuaca ekstrem menjelang Lebaran, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menyiapkan informasi khusus terkait kondisi cuaca saat musim mudik.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rakor kesiapan dan penanganan bencana di kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Soal Banjir di Jawa Tengah, Modifikasi Cuaca Diperpanjang, Tanggul Jebol di Demak Mulai Digarap
Kendati cuaca ekstrem diperkirakan berakhir pada 20 Maret 2024, Dwikorita mengungkapkan kemunculan fenomena atmosfer yang akan menciptakan cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
"Mudik April, (saat itu) sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau. Tapi sebagian besar transisi. Kalau biasanya ada fenomena mendadak, seminggu sebelumnya kita bisa mendeteksi dan mengeluarkan peringatan dini," ujar Dwikorita kepada awak media.
Ia menjelaskan, fenomena atmosfer yang menciptakan cuaca ekstrem terjadi di Semarang pada awal bulan Maret ini. Fenomena ini disebut memicu hujan deras angin dan menimbulkan sejumlah bencana.
Sementara ini, Dwi memprediksi setelah 20 Maret, akan ada penurunan curah hujan di wilayah Jateng.
"Setelah tanggal 20 ada tren penurunan curah hujan asal tidak terjadi fenomena yang mendadak tiba tiva. Misalnya sepeti di Kota Semarang awal bulan Maret kita sudah mengeluarkan peringatan dini karena ada fenomena yang tiba-tiba muncul, yaitu bibit Siklon termasuk bersaman dengan masuknya kumpulan awan hujan," katanya.
Dia menambahkan, fenomena itu tidak hanya memicu hujan lebat, tetapi juga dapat menyebabkan bencana lainnya.
"Ada fenomena yang tiba-tiba muncul, mengakibatkan hujan ekstrem bahkan melampaui," lanjutnya.
Maka dari itu, bila terjadi cuaca ekstrem saat musim mudik terjadi di luar prediksi, BMKG akan melalukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Tak kalah penting, Dwi meminta masyarakat untuk terus memantau informasi peringatan dini cuaca selama hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran.
"Antisipasinya kita lalukan TMC. Kita juga meminta ke seluruh masyarak untuk monitor perkembangan informasi cuaca, karena kami nanti waktu mudik kami siapkan informasi khusus jalur mudik, seperti cuaca dan perubahan cuaca di tiap jalur seperti apa," katanya.
Nantinya BMKG akan melaporkan informasi perkembangan atau perubahan cuaca setiap tiga jam di jalur mudik.
"Perubahannya tiga jam sehingga tiga jam atau sehari sebelumnya para pemudik bisa lihat prospek cuaca dan merancang mudiknya lewat jalur mana," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.