Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Sekolah dan 10 Rumah di Kota Batu Alami Keretakan akibat Tanah Bergerak

Kompas.com - 17/03/2024, 11:22 WIB
Nugraha Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Sebuah sekolah dan 10 rumah di Kota Batu, Jawa Timur, mengalami keretakan yang disebabkan bencana tanah gerak.

Potensi kejadian serupa masih dimungkinkan terjadi kembali.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari petugas di lapangan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (14/3/2024).

Lokasinya, berada di RT 001 RW 010, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

Baca juga: Para Penjual Takjil di Kota Batu Bakal Kena Inspeksi Mendadak

 

Penyebab kejadian dikarenakan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya gerakan tanah.

"Beberapa lahan persawahan mengalami retak, SD SMPN Satu Atap mengalami beberapa keretakan, 10 rumah mengalami tembok atau retak kisaran 10 sampai 18 sentimeter, jalan aspal mengalami ambles sekitar 20 hingga 30 sentimeter," kata Agung, Minggu (17/3/2024).

Diduga adanya sumber air yang letaknya tidak jauh dari sekitar lokasi kejadian juga berpengaruh terhadap kondisi kejenuhan tanah, dan ditambah intensitas hujan tinggi sehingga terjadi tanah gerak.

Dari 10 rumah yang terdampak tersebut, di antaranya masing-masing dihuni oleh Sugiari, Ngarpai, Suparno, Mas'ud, Nurcahyo, Sukadi, Janib, Janip, Suliyan dan Isrofi.

Sejauh ini, kejadian tersebut belum membuat warga sampai mengungsi.

Termasuk belum ada keputusan kebijakan resmi apakah aktivitas sekolah diliburkan atau tidak sementara waktu.

Baca juga: Pj Wali Kota Batu Sebut Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan Tak Bisa Dihindari

"Masih dikaji, dan keputusan kebijakan selanjutnya perlu dikoordinasikan terlebih dahulu kepada kepala daerah," kata dia.

BPBD Kota Batu juga telah membuat tiga rekomendasi adanya kejadian tersebut. Di antaranya, relokasi area atau bangunan yang terdampak.

Kemudian, alih fungsi kawasan menjadi daerah konservasi tangkapan air.

Terakhir, rekayasa teknis penguatan struktur tanah guna pemanfaatan kawasan dengan melibatkan penelitian bersama sivitas akademi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com