BATU, KOMPAS.com - Sebuah sekolah dan 10 rumah di Kota Batu, Jawa Timur, mengalami keretakan yang disebabkan bencana tanah gerak.
Potensi kejadian serupa masih dimungkinkan terjadi kembali.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari petugas di lapangan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (14/3/2024).
Lokasinya, berada di RT 001 RW 010, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Baca juga: Para Penjual Takjil di Kota Batu Bakal Kena Inspeksi Mendadak
Penyebab kejadian dikarenakan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya gerakan tanah.
"Beberapa lahan persawahan mengalami retak, SD SMPN Satu Atap mengalami beberapa keretakan, 10 rumah mengalami tembok atau retak kisaran 10 sampai 18 sentimeter, jalan aspal mengalami ambles sekitar 20 hingga 30 sentimeter," kata Agung, Minggu (17/3/2024).
Diduga adanya sumber air yang letaknya tidak jauh dari sekitar lokasi kejadian juga berpengaruh terhadap kondisi kejenuhan tanah, dan ditambah intensitas hujan tinggi sehingga terjadi tanah gerak.
Dari 10 rumah yang terdampak tersebut, di antaranya masing-masing dihuni oleh Sugiari, Ngarpai, Suparno, Mas'ud, Nurcahyo, Sukadi, Janib, Janip, Suliyan dan Isrofi.
Sejauh ini, kejadian tersebut belum membuat warga sampai mengungsi.
Termasuk belum ada keputusan kebijakan resmi apakah aktivitas sekolah diliburkan atau tidak sementara waktu.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu Sebut Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan Tak Bisa Dihindari
"Masih dikaji, dan keputusan kebijakan selanjutnya perlu dikoordinasikan terlebih dahulu kepada kepala daerah," kata dia.
BPBD Kota Batu juga telah membuat tiga rekomendasi adanya kejadian tersebut. Di antaranya, relokasi area atau bangunan yang terdampak.
Kemudian, alih fungsi kawasan menjadi daerah konservasi tangkapan air.
Terakhir, rekayasa teknis penguatan struktur tanah guna pemanfaatan kawasan dengan melibatkan penelitian bersama sivitas akademi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.