KOMPAS.com - Damara Prisma Suganda (29), difabel asal Sukoharjo, Jawa Tengah lolos seleksi anggota Polri melalui pendaftaran Polri jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2024.
Pria kelahiran tahun 1995 itu adalah anak ketiga dari empat saudara yang lahir dari pasangan Joko Hadiyanto dan Mutiatus Sholikhah.
Mutiatus bercerita anaknya sejak kecil sudah bercita-cita menjadi polisi. Namun harapannya sempat pupus karena kondisi tangannya.
"Damara sudah mempunyai cita-cita sejak kecil ingin menjadi polisi, tetapi karena keterbatasan (fisik) sempat pupus keinginannya," ucap Mutiatus Sholikhah saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: 51 Orang di Sukoharjo Keracunan, Diduga karena Makan Ayam Bakar di Nasi Kotak Syukuran
Damara sendiri mendaftar sebagai anggota Polri melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) secara diam-diam.
Bahkan, kedua orang tuanya tidak tahu jika Damara mendaftar Polri via jalur SIPSS.
"Kami tidak tahu, Damara mendaftar hanya saja saat proses seleksi sering keluar pagi pukul 2 dini hari, ternyata pergi ke Semarang untuk seleksi tes," papar ayah Damara, Joko.
Joko bercerita, ia sempat terkejut saat didatangi oleh anggota Polres Sukoharjo yang teryata mengabarkan berita bahagia.
"Saya sempat tidak percaya anak saya lolos dengan keterbatasan yang ada, saya hanya orang tua bekerja serabutan sepertinya hal yang tidak mungkin," tutur Joko.
Damara sendiri adalah Sarjana Pendidikan Prodi Bimbing dan Konseling di Universitas Veteran Bangun Nusnatara Sukoharjo.
Baca juga: 2.000 Warga Rentan dan Disabilitas di Sukoharjo Belum Rekam E-KTP
"Bangga sih, kaya nggak nyangka sampai sekarang bisa sampai di sini, bisa sampai detik ini. Tesnya ya sama sih kaya yang lain," ucap Damara pada Minggu (3/3/2024).
Damara dikenal sebagai atlet paralimpik cabang lari dan sering mewakili Jawa Tengah untuk berlaga hingga memenangkan lomba.
Ia bercerita, kondisi tangan sempat membuat ia mengubur cita-citanya sebagai polisi. Bahkan ia mengaku sempat menjadi korban perundungan karena kondisi fisiknya.
Namun dengan adanya program penerimaan kelompok difabel, cita-cita Damara menjadi polisi hidup kembali.
"Ya mungkin ini jawabannya sekarang. Sekarang saya di sini, ikut tes SIPSS. Makanya saya masih nggak nyangka saya bisa di sini, masih nggak percaya. Jujur saya tidak ada persiapan khusus mengikuti seleksi ini," ucap dia.
Baca juga: Pengurus Ranting PDI-P di Sukoharjo Ancam Mundur Massal jika Caleg Terpilih Tak Dilantik