Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Damara, Difabel Asal Sukoharjo yang Lolos Seleksi Anggota Polisi, Sang Ayah Sempat Tak Percaya

Kompas.com - 16/03/2024, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Damara Prisma Suganda (29), difabel asal Sukoharjo, Jawa Tengah lolos seleksi anggota Polri melalui pendaftaran Polri jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2024.

Pria kelahiran tahun 1995 itu adalah anak ketiga dari empat saudara yang lahir dari pasangan Joko Hadiyanto dan Mutiatus Sholikhah.

Mutiatus bercerita anaknya sejak kecil sudah bercita-cita menjadi polisi. Namun harapannya sempat pupus karena kondisi tangannya.

"Damara sudah mempunyai cita-cita sejak kecil ingin menjadi polisi, tetapi karena keterbatasan (fisik) sempat pupus keinginannya," ucap Mutiatus Sholikhah saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: 51 Orang di Sukoharjo Keracunan, Diduga karena Makan Ayam Bakar di Nasi Kotak Syukuran

Damara sendiri mendaftar sebagai anggota Polri melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) secara diam-diam.

Bahkan, kedua orang tuanya tidak tahu jika Damara mendaftar Polri via jalur SIPSS.

"Kami tidak tahu, Damara mendaftar hanya saja saat proses seleksi sering keluar pagi pukul 2 dini hari, ternyata pergi ke Semarang untuk seleksi tes," papar ayah Damara, Joko.

Joko bercerita, ia sempat terkejut saat didatangi oleh anggota Polres Sukoharjo yang teryata mengabarkan berita bahagia.

"Saya sempat tidak percaya anak saya lolos dengan keterbatasan yang ada, saya hanya orang tua bekerja serabutan sepertinya hal yang tidak mungkin," tutur Joko.

Damara sendiri adalah Sarjana Pendidikan Prodi Bimbing dan Konseling di Universitas Veteran Bangun Nusnatara Sukoharjo.

Baca juga: 2.000 Warga Rentan dan Disabilitas di Sukoharjo Belum Rekam E-KTP

"Bangga sih, kaya nggak nyangka sampai sekarang bisa sampai di sini, bisa sampai detik ini. Tesnya ya sama sih kaya yang lain," ucap Damara pada Minggu (3/3/2024).

Damara dikenal sebagai atlet paralimpik cabang lari dan sering mewakili Jawa Tengah untuk berlaga hingga memenangkan lomba.

Ia bercerita, kondisi tangan sempat membuat ia mengubur cita-citanya sebagai polisi. Bahkan ia mengaku sempat menjadi korban perundungan karena kondisi fisiknya.

Namun dengan adanya program penerimaan kelompok difabel, cita-cita Damara menjadi polisi hidup kembali.

"Ya mungkin ini jawabannya sekarang. Sekarang saya di sini, ikut tes SIPSS. Makanya saya masih nggak nyangka saya bisa di sini, masih nggak percaya. Jujur saya tidak ada persiapan khusus mengikuti seleksi ini," ucap dia.

Baca juga: Pengurus Ranting PDI-P di Sukoharjo Ancam Mundur Massal jika Caleg Terpilih Tak Dilantik

Selama proses seleksi, ia menilai para petugas tidak memberikan perlakuan berbeda antara dirinya dengan calon siswa lainnya.

"Pengasuh, paping nggak membedakan yang disabilitas dengan yang lain, kalau salah ya salah, dimarahi ya dimarahi, dihukum ya dihukum," ungkap Damara.

Damara bercerita, setelah lulus kuliah, ia pernah bekerja di Polres Sukoharjo. Kala itu ada lowongan pekerjaan untuk difabel dan Damara menjadi pegawai harian lepas (PHL) operator 110 di Polres Sukoharjo.

"Dulu kan ada Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Beliau punya program rekrutmen disabilitas, dan terpilihlah saya dari tiga orang yang mendaftar. Saya sebagai petugas layanan 110," ungkap Damara.

Tiga tahun lamanya Damara bekerja di Polres Sukoharjo, hingga akhirnya kini mengikuti seleksi SIPSS.

Baca juga: Pengurus Ranting PDI-P di Sukoharjo Ancam Mundur Massal jika Caleg Terpilih Tak Dilantik

Alumnus SMA Veteran I Sukoharjo ini berharap pada waktu mendatang Polri bisa menyediakan kuota lebih banyak untuk SIPSS dari kelompok disabilitas.

Menurutnya, kebijakan menerima difabel sebagai anggota Polri menjadi angin segar bagi banyak penyandang disabilitas.

"Harapan saya untuk Polri, kesempatan untuk teman-teman disabilitas lebih diperlebar lagi, kuotanya dibuka yang lebih biar teman-teman bisa membuktikan mereka juga bisa. Yang punya mimpi-mimpi dan cita-cita itu biar bisa kembali bergairah hidupnya," jelas Damara.

Damara berharap keikutsertaan dirinya pada seleksi memberikan gambaran nyata kelompok difabel memiliki kesempatan yang sama untuk masuk SIPSS Polri.

"Sekarang mungkin masih belum banyak yang mendaftar karena mungkin belum ada gambarannya juga kalau disabilitas ikut seleksi Polri seperti apa. Semoga dengan saya di sini, teman-teman juga tambah semangat kalau yang mau mendaftar Polri bisa mempersiapkan diri," tutup Damara

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Damara, Penyandang Disabilitas Sukoharjo Lolos Jadi Polisi, Keterbatasan Fisik Bukan Alasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com