CIREBON, KOMPAS.com - Slamet Bukhori menghadap kiblat. Dia melantunkan azan sebagai penanda masuknya waktu shalat magrib bagi umat Islam.
Tapi, azan Bukhori ini bukan dilakukan di dalam masjid, bukan pula di mushola, atau langgar sebagaimana umumnya.
Kumandang bait per bait kalimat azan ini, dilantunkan Bukhori di salah satu aula dalam Gereja Bunda Maria Kota Cirebon. Kumandang azan Bukhori di tempat ini terasa berbeda dari biasanya.
Tak hanya azan, di lokasi yang sama, pria yang aktif di organisasi Pemuda Lintas Iman (Pelita) Cirebon ini juga membacakan ayat ayat suci Al-quran.
Senandung sholawat asygil dan sholawat lainnya juga dibacakan demi mengharap syafaat Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW.
Semua itu, Bukhori lakukan di hadapan ratusan warga dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan dalam kegiatan Sahur Keliling dan Buka Puasa bersama Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, pada Jumat (15/3/2024) petang.
Kelompok musik tarling Hamparan Jati besutan Akbarudin Sucipto juga memukau sebagian peserta.
Ketua Dewan Kesenian Kota Cirebon (DKC) ini membawakan dua buah kidung lagu khas Cirebon.
Pantauan di lokasi, para hadirin menyambut hangat kedatangan istri Presiden ke IV, Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Mereka juga mendengarkan nasihat kebangsaan dalam tajuk "Puasa sebagai Perisai Keserakahan dan Kemungkaran".
Shinta menyebut, puasa bukanlah sekadar menahan dari rasa lapar dan haus. Puasa harus mendorong orang berbuat baik, berperilaku jujur, dan adil kepada semua warga tanpa terkecuali.
"Puasa itu mengajarkan akhlak budi pekerti yang luhur, termasuk kesabaran, kejujuran, keadilan."
"Karena itu orang yang berpuasa harus bisa melakukan hal seperti itu, sehingga kondisi yang kita alami saat ini, tidak terjadi lagi," kata Sinta.
Perempuan yang baru berulang tahun ke 76 pada 8 Maret lalu ini juga menceritakan, bahwa konsep pertemuan yang dia lakukan mulanya adalah Sahur Bersama, bukanlah Buka Puasa Bersama.
Sahur Bersama lebih sulit karena mengajak orang yang berpuasa, daripada buka puasa bersama yang mengajak orang sudah berpuasa untuk makan dan membatalkan puasa.