Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Azan Magrib Berkumandang di Gereja Bunda Maria Kota Cirebon

Kompas.com - 16/03/2024, 07:31 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

CIREBON, KOMPAS.com - Slamet Bukhori menghadap kiblat. Dia melantunkan azan sebagai penanda masuknya waktu shalat magrib bagi umat Islam.

Tapi, azan Bukhori ini bukan dilakukan di dalam masjid, bukan pula di mushola, atau langgar sebagaimana umumnya.

Kumandang bait per bait kalimat azan ini, dilantunkan Bukhori di salah satu aula dalam Gereja Bunda Maria Kota Cirebon. Kumandang azan Bukhori di tempat ini terasa berbeda dari biasanya.

Tak hanya azan, di lokasi yang sama, pria yang aktif di organisasi Pemuda Lintas Iman (Pelita) Cirebon ini juga membacakan ayat ayat suci Al-quran.

Senandung sholawat asygil dan sholawat lainnya juga dibacakan demi mengharap syafaat Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW.

Semua itu, Bukhori lakukan di hadapan ratusan warga dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan dalam kegiatan Sahur Keliling dan Buka Puasa bersama Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, pada Jumat (15/3/2024) petang.

Kelompok musik tarling Hamparan Jati besutan Akbarudin Sucipto juga memukau sebagian peserta.

Ketua Dewan Kesenian Kota Cirebon (DKC) ini membawakan dua buah kidung lagu khas Cirebon.

Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid memberikan nasihat kebangsaan di hadapan sejumlah warga yang hadir di aula Gereja Bunda Maria Kota Cirebon Jawa Barat pada Jumat (15/3/2024) petangKOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid memberikan nasihat kebangsaan di hadapan sejumlah warga yang hadir di aula Gereja Bunda Maria Kota Cirebon Jawa Barat pada Jumat (15/3/2024) petang

Pantauan di lokasi, para hadirin menyambut hangat kedatangan istri Presiden ke IV, Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Mereka juga mendengarkan nasihat kebangsaan dalam tajuk "Puasa sebagai Perisai Keserakahan dan Kemungkaran".

Shinta menyebut, puasa bukanlah sekadar menahan dari rasa lapar dan haus. Puasa harus mendorong orang berbuat baik, berperilaku jujur, dan adil kepada semua warga tanpa terkecuali.

"Puasa itu mengajarkan akhlak budi pekerti yang luhur, termasuk kesabaran, kejujuran, keadilan."

"Karena itu orang yang berpuasa harus bisa melakukan hal seperti itu, sehingga kondisi yang kita alami saat ini, tidak terjadi lagi," kata Sinta.

Perempuan yang baru berulang tahun ke 76 pada 8 Maret lalu ini juga menceritakan, bahwa konsep pertemuan yang dia lakukan mulanya adalah Sahur Bersama, bukanlah Buka Puasa Bersama.

Sahur Bersama lebih sulit karena mengajak orang yang berpuasa, daripada buka puasa bersama yang mengajak orang sudah berpuasa untuk makan dan membatalkan puasa.

Almarhum Gusdur, kata Sinta, mempelopori gerakan sahur keliling ini sejak masih di istana, sekitar 24 tahun lalu.

Dia pasti mengajak kaum dhuafa, teman-teman kaum marjinal, dan lainya.

Bahkan, mengajak wakil rakyat untuk mendengar cerita dan mengetahui kehidupan berpuasa kaum dhuafa, dan marjinal, untuk belajar dan sama merasakan apa yang mereka rasakan.

Selanjutnya, Gusdur juga menggandeng banyak pihak untuk terlibat dan saling bantu pada program sahur keliling dari satu tempat ke tempat lain, tanpa melihat latar belakang agama, sosial, dan lainnya.

Hal ini pula yang menjadi dasar Sinta mempertahankan nilai- nilai luhur itu hingga hari ini.

Kehadiran Sinta di Gereja Bunda Maria juga didampingi sejumlah tokoh lintas agama dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu dan lainnya.

Shinta juga merasa melihat miniatur Indonesia yang sangat beragam lantaran mengetahui beberapa suku yang hadir dalam acara tersebut.

Romo Antonius Harryanto, Ketua Paroki Gereja Bunda Maria Kota Cirebon mengaku merasa sangat bahagia mendampingi kehadiran Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid dalam kegiatan di tempat dia beribadah.

Baginya, gereja bukan sekedar menjadi tempat ibadah khusus dan tertutup. Gereja merupakan tempat terbuka, dan ruang berbagai sesama manusia.

"Kami terbuka kepada siapa pun, kami ingin membangun tali persaudaraan."

"Momen ini (buka puasa bersama) menjadi momen momen yang lain, keterbukaan kami kepada umat beragama lain, menjadi sarana kami mewujudkan persaudaraan," kata Harry.

Pasalnya, kata toleransi yang dimaknai oleh Harry bukanlah sekedar arti bahasa.

Dia menyebut toleransi bukan sekadar menghormati orang lain yang berbeda untuk beribadah.

Toleransi, kata dia, adalah wujud kepekaan umat manusia terhadap manusia lainnya yang membutuhkan pertolongan.

Jadi kata toleransi bukan berarti pasif namun memiliki makna aktif untuk bergerak lebih peka.

Kegiatan sahur keliling dan buka puasa bersama Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid ini digerakkan oleh keluarga besar Gereja Bunda Maria Kota Cirebon, bersama Pemuda Lintas Iman, Gusdurian, dan lainnya.

Mereka yang mayoritas berasal dari generasi muda ini, berharap akan terus mengobarkan semangat keberagaman, persatuan dan kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com