Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Azan Magrib Berkumandang di Gereja Bunda Maria Kota Cirebon

Kompas.com - 16/03/2024, 07:31 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Almarhum Gusdur, kata Sinta, mempelopori gerakan sahur keliling ini sejak masih di istana, sekitar 24 tahun lalu.

Dia pasti mengajak kaum dhuafa, teman-teman kaum marjinal, dan lainya.

Bahkan, mengajak wakil rakyat untuk mendengar cerita dan mengetahui kehidupan berpuasa kaum dhuafa, dan marjinal, untuk belajar dan sama merasakan apa yang mereka rasakan.

Selanjutnya, Gusdur juga menggandeng banyak pihak untuk terlibat dan saling bantu pada program sahur keliling dari satu tempat ke tempat lain, tanpa melihat latar belakang agama, sosial, dan lainnya.

Hal ini pula yang menjadi dasar Sinta mempertahankan nilai- nilai luhur itu hingga hari ini.

Kehadiran Sinta di Gereja Bunda Maria juga didampingi sejumlah tokoh lintas agama dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu dan lainnya.

Shinta juga merasa melihat miniatur Indonesia yang sangat beragam lantaran mengetahui beberapa suku yang hadir dalam acara tersebut.

Romo Antonius Harryanto, Ketua Paroki Gereja Bunda Maria Kota Cirebon mengaku merasa sangat bahagia mendampingi kehadiran Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid dalam kegiatan di tempat dia beribadah.

Baginya, gereja bukan sekedar menjadi tempat ibadah khusus dan tertutup. Gereja merupakan tempat terbuka, dan ruang berbagai sesama manusia.

"Kami terbuka kepada siapa pun, kami ingin membangun tali persaudaraan."

"Momen ini (buka puasa bersama) menjadi momen momen yang lain, keterbukaan kami kepada umat beragama lain, menjadi sarana kami mewujudkan persaudaraan," kata Harry.

Pasalnya, kata toleransi yang dimaknai oleh Harry bukanlah sekedar arti bahasa.

Dia menyebut toleransi bukan sekadar menghormati orang lain yang berbeda untuk beribadah.

Toleransi, kata dia, adalah wujud kepekaan umat manusia terhadap manusia lainnya yang membutuhkan pertolongan.

Jadi kata toleransi bukan berarti pasif namun memiliki makna aktif untuk bergerak lebih peka.

Kegiatan sahur keliling dan buka puasa bersama Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid ini digerakkan oleh keluarga besar Gereja Bunda Maria Kota Cirebon, bersama Pemuda Lintas Iman, Gusdurian, dan lainnya.

Mereka yang mayoritas berasal dari generasi muda ini, berharap akan terus mengobarkan semangat keberagaman, persatuan dan kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com