MATARAM, KOMPAS.com - Aksi seorang nenek mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat viral di media sosial instagram pada Senin (4/3/2024).
Dalam rekaman video yang berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan nenek berambut putih mengenakan baju hitam dengan kain berwarna merah melakukan pendakian dengan memperhatikan tebing yang terjal di bawahnya.
Baca juga: Viral, Video Pemotor di Makassar Berpose dan Freestyle di Titik Kamera ETLE, Ini Kata Polisi
Setapak demi setapak tanpa menggunakan alas kaki, nenek itu tampak berjuang keras untuk mendaki. Terlihat sandalnya diselipkan di belakang punggungnya.
Meski cucuran keringat mengalir, ia nampak bersemangat, memegang tali panjat yang dipasang.
Selain itu, terlihat juga sejumlah pendaki di belakangnya. Beberapa kali sang nenek terlihat memegang tangan pendaki lainnya meminta bantuan.
Dari penelusuran Kompas.com, video tersebut diunggah pertama kali oleh @dwi.saputra00, pada 9 Februari 2024, seorang pendaki asal Jawa Tengah.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Dwi mengaku bertemu nenek tersebut di pos 3 melalui pintu masuk Torean, Lombok Utara, pada 28 Oktober 2023 lalu.
"Iya saya terkejut ada nenek tua mampu naik Rinjani, dengan kondisi seperti itu dia masih bersemangat," kata Dwi, Minggu (10/3/2024).
Dwi saat itu tidak sempat menanyakan asal usul dari nenek tersebut. Namun, diketahui nenek tersebut bersama 10 orang yang akan melakukan kegiatan keagamaan di Danau Segara Anak.
"Informasi yang saya dapatkan dulu itu, katanya ada kegiatan umat Hindu di Segara Anak," kata Dwi.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dwi Pangestu mengatakan, belum bisa memberikan keterangan terkait identitas nenek yang mendaki Rinjani itu.
"Ini udah lama, tahun 2023, kami belum bisa mendeteksi identitas yang ada di video. Butuh waktu" kata Dwi.
Dwi menjelaskan batas usia pendaki yang digaransi pengelola BTNGR dari usia 10 hingga 70 tahun.
Baca juga: Video Viral Perwira Polisi di NTT Bentak Anggota TNI Berpakaian Preman
"Setiap pendaki wajib pakai asuransi, dikebijakan asuransi yang dicover usia 10 sampai 70 tahun," kata Dwi.
Dwi menduga nenek tersebut merupakan peserta melalui surat peserta izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) yang diperuntukkan bagi masyarakat melakukan ritual keagamaan.
"Iya ada izin khusus memang, untuk kegiatan pendidikan penelitian dan budaya seperti pendaki ritual masuk di dalamnya," kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.