Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Aksi Seorang Nenek Mendaki Gunung Rinjani

Kompas.com - 11/03/2024, 16:57 WIB
Idham Khalid,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Aksi seorang nenek mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat viral di media sosial instagram pada Senin (4/3/2024).

Dalam rekaman video yang berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan nenek berambut putih mengenakan baju hitam dengan kain berwarna merah melakukan pendakian dengan memperhatikan tebing yang terjal di bawahnya.

Baca juga: Viral, Video Pemotor di Makassar Berpose dan Freestyle di Titik Kamera ETLE, Ini Kata Polisi

Setapak demi setapak tanpa menggunakan alas kaki, nenek itu tampak berjuang keras untuk mendaki. Terlihat sandalnya diselipkan di belakang punggungnya. 

Meski cucuran keringat mengalir, ia nampak bersemangat, memegang tali panjat yang dipasang.

Selain itu, terlihat juga sejumlah pendaki di belakangnya. Beberapa kali sang nenek terlihat memegang tangan pendaki lainnya meminta bantuan.

Dari penelusuran Kompas.com, video tersebut diunggah pertama kali oleh @dwi.saputra00, pada 9 Februari 2024, seorang pendaki asal Jawa Tengah.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Dwi mengaku bertemu nenek tersebut di pos 3 melalui pintu masuk Torean, Lombok Utara, pada 28 Oktober 2023 lalu.

"Iya saya terkejut ada nenek tua mampu naik Rinjani, dengan kondisi seperti itu dia masih bersemangat," kata Dwi, Minggu (10/3/2024).

Dwi saat itu tidak sempat menanyakan asal usul dari nenek tersebut. Namun, diketahui nenek tersebut bersama 10 orang yang akan melakukan kegiatan keagamaan di Danau Segara Anak.

"Informasi yang saya dapatkan dulu itu, katanya ada kegiatan umat Hindu di Segara Anak," kata Dwi. 

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dwi Pangestu mengatakan, belum bisa memberikan keterangan terkait identitas nenek yang mendaki Rinjani itu.

"Ini udah lama, tahun 2023, kami belum bisa mendeteksi identitas yang ada di video. Butuh waktu" kata Dwi.

Dwi menjelaskan batas usia pendaki yang digaransi pengelola BTNGR dari usia 10 hingga 70 tahun.

Baca juga: Video Viral Perwira Polisi di NTT Bentak Anggota TNI Berpakaian Preman

"Setiap pendaki wajib pakai asuransi, dikebijakan asuransi yang dicover usia 10 sampai 70 tahun," kata Dwi.

Dwi menduga nenek tersebut merupakan peserta melalui surat peserta izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) yang diperuntukkan bagi masyarakat melakukan ritual keagamaan.

"Iya ada izin khusus memang, untuk kegiatan pendidikan penelitian dan budaya seperti pendaki ritual masuk di dalamnya," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com