Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Sragen, Sejumlah Desa dan Sekolah Terendam

Kompas.com - 10/03/2024, 14:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Banjir merendam sejumlah kampung di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (10/3/2024).

Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono mengatakan bajir menerjang tiga wilayah yakni Desa Sribit, Dukuh Ngiwung dan Dukuh Tambak. Sampai pukul 13.00 WIB, banjir masih merendam wilayah tersebut.

Baca juga: Update Banjir dan Longsor Pesisir Selatan, 16 Orang Tewas

"Sekitar pukul 12.00 WIB, air mulai berangsur-angsur surut. Sementara air masih lumayan tinggi, tapi tidak masuk ke perumahan warga," kata Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono, saat dihubungi pada Minggu (10/3/2024).

Ketinggian air bervariasi berkisar 50-70 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa. Air mulai memasuki pekarangan dan jalan warga sejak Sabtu (11/3/2024), malam.

Meskipun sudah berangsur surut, saat ini jalan-jalan di wilayah yang terdampak banjir tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. 

Baca juga: Banjir Probolinggo, Seorang Wanita Hilang, Puluhan Warga Mengungsi

"Karena lumayan tinggi. Saat ini teman-teman BPBD sedang stand by dengan perahu karet. Antisipasi jika warga ingin mengungsi atau menginginkan keluar dari kampung," jelasnya. 

Selain area kampung, dua sekolah juga terendam banjir yakni SDN 2 Sidoharjo dan SDN 2 Pandak.

"Ada area persawahan dan jalan terendam. Belum bisa diprediksi karena lumayan luas. Dua sekolah, sama posisinya kalau hujan dikit saja terendam," ujarnya.

"Dimungkinkan kalau tidak hujan, kemungkinan waktu magrib sudah kelihatan permukaan. Saat ini masih pendataan yang terdampak," lanjutnya. 

Kemudian di Kecamatan Sragen, beberapa dukuh di Desa Tangkil dan Kedungupit, juga terendam banjir.

“Sejauh ini, pagi ini yang masih ada terendam air di Desa Tangkil yakni Dukuh Gabusan dan Tugu," jelas Camat Sragen, Heru Susanto, Minggu (10/3/2024). 

Banjir tersebut merendam puluhan rumah warga. Untuk di Dukuh Gabusan merendam 15 rumah dan Dukuh Tugu 54 rumah. 

Warga telah menyediakan perahu untuk akses menyeberang. 

"Sudah disediakan oleh warga perahu pakai mesin bagi warga yang ingin menyeberang. Perahu yang digunakan nyebrang dari Tugu, Gabusan dan Bulakrejo," jelasnya. 

Di Desa Kedungupit terjadi di Dukuh Pelang dan Prayunan dan merendam area persawahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com