Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadhan di Kota Semarang

Kompas.com - 03/03/2024, 21:21 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki beragam tradisi unik untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Salah satunya, Gebyuran Bustaman yang konsisten dilakukan tiap tahun di Kampung Bustaman, Purwodinatan, Kota Semarang.

Sesuai namanya, Gebyuran Bustaman merupakan ritual perang air yang disimbolkan sebagai bentuk penyucian diri dari dosa-dosa sebelum berpuasa.

Pasalnya, tradisi ini lahir sejak tahun 1742 silam yang dipelopori oleh Kyai Bustam. Seiring berjalannya waktu, ritual ini sempat terhenti dan mulai dihidupkan kembali pada tahun 2012.

Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat setempat, Hari Bustaman. Dia menyebut, kini masyarakat Kampung Bustaman sangat antusias memeriahkan tradisi Gebyuran Bustaman.

Baca juga: Kemeriahan Tradisi Mandi Bersama Gebyuran Bustaman di Semarang Jelang Ramadhan

"Dulu pas tahun 1742 Kyai Bustam menyirami cucunya jelang puasa. Tradisi ini kita bawa sampai sekarang, sudah 300 tahun."

"Meski sempat berhenti, tapi kita hidupkan lagi tahun 2012," ucap Hari, Minggu (3/3/2024).

Tradisi ini diawali dengan mencoret-coret wajah dengan warna hijau, merah, putih, biru, hingga kuning yang diartikan sebagai dosa-dosa hidup.

Lantas, air yang digebyurkan ke tubuh dinilai sebagai lambang pembersihan diri.

"Coret coret wajah lambang dosa dan kesalahan. Setelah merata coretannya, masyarakat Bustaman datang kita gebyur dan bersih. Ibaratnya coretan dosa sebelum puasa bersih," ucap dia.

Uniknya, air yang digunakan untuk saling lempar dan siram antarwarga ialah air warna-warni yang dibungkus plastik.

Bahkan, ada pula yang menyiapkan ember dan selang untuk menyemarakkan Gebyuran Bustaman.

Salah satu influencer asal Semarang, Udin Lar, mengaku, sangat antusias mengikuti Gebyuran Bustaman.

Menurut dia, tradisi ini merupakan ritual unik yang harus diketahui oleh anak-anak muda jaman sekarang.

"Kan jarang-jarang, biasanya muda sekarang ngerti-nya hanya medsos viral. Ternyata hal-hal seperti ini masih ada dan masih dilestarikan," ucap Udin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com